AKSA BASKARA 58

70.1K 4.8K 609
                                    



happy reading!🤍

Semakin hari makin terlihat jelas kedekatan Aksa dengan Selina. Kedua orang itu sangat lengket seperti perangko membuat inti Harlex muak melihatnya. Gara-gara Selina juga Aksa sudah jarang kumpul bersama mereka di markas.

"Sa sekali-sekali ke markas, anak-anak biasa nyariin lu"Ujar Arkhan, dijawab deheman oleh Aksa.

"Jangan hem hem aje lu, kek orang bisu"Celetuk Bagas pedas.

"Lo pada kenapa sih?Bubarin aja geng sampah lo itu"Ucap Selina yang berada tepat disamping Aksa.

Galang langsung berdiri menatap tajam Selina"Jaga mulut lo"Balas Galang.

"Jangan nunjuk-nunjuk Selina, gue ga suka"Aksa langsung mengajak Selina pergi meninggalkan mereka.

"Bangsat, Gue rasa tuh anak di pelet sama mak lampir dah"Kesal Fajar.

"Ganti ajalah ketuanya udah ga guna Aksa"Ucap Damar sambil memakan pisang goreng yang baru saja di antarkan oleh mang ucup.

****

"Gue mau ke perpus dulu, pinjem buku"Ucap Aluna lalu ia berdiri dari bangkunya.

"Gue temenin takutnya lo kenapa-kenapa soalnya muka lo pucet dari tadi"Tawar Dara tetapi gadis itu menggeleng. Aluna keluar dari kelasnya, mereka lusa sudah mau ujian. Aluna harus belajar dengan giat agar bisa masuk ke universitas yang ia inginkan.

Sampai sekarang masih banyak yang membenci Aluna tetapi ia tak memedulikan cibiran-cibiran yang tak berfaedah itu. Dari arah berlawanan Aluna melihat Selina yang bercanda ria dengan Aksa, cowo itu terkekeh mendengar celotehan Selina. Aluna memberanikan diri melewati mereka.

"Hai Aluna"Sapa Selina membuat Aluna berhenti berjalan"Gue mau ngasih tau pertunangan gue dengan Aksa selesai ujian, lo gue undang ke pertunangan gue jangan lupa dateng yaa"

Aluna menatap Aksa tetapi cowo itu tampak cuek"Sa"Panggil Aluna.

"Ga usah ganggu Aksa, dia udah bahagia sama gue"Sentak Selina.

"Sa kamu dengerin sekali aja penjelasan aku, setelah itu terserah kamu, mau tetap sama aku atau Selina"Ucap Aluna, ia tak menggubris ucapan Selina barusan.

"He lo di kasih tau malah ngelunjak"Aksa menahan Selina membuat gadis itu terdiam.

Aksa menatap Aluna, ada sedikit kekhawatiran ketika melihat wajah gadisnya sangat pucat, ingin sekali Aksa menanyakan 'apakah ia baik-baik saja?' tetapi itu semua terkubur karna gengsinya yang terlalu tinggi.

"Tutup mulut jalang lo itu dan stop gangguin hubungan gue dengan Selina"Aksa memeluk pinggang Selina posesif tetap di depan Aluna lalu mereka berjalan pergi.

Selina tersenyum melihat perlakuan Aksa kepada Aluna, akhirnya semua dendam yang ia punya terbalaskan.

Aluna menatap kepergian mereka, tiba-tiba gadis itu pusing Aluna memang kepalanya.

"Aluna lo gapapa?"Bianca langsung menahan Aluna sebelum gadis itu terjatuh.

"Gapapa"

"Lun hidung lo"Aluna memegang hidungnya, ternyata ia mimisan buru-buru gadis itu mengelapnya tetapi darah dari hidungnya terus mengalir keluar.

"Ayo gue anter ke Uks"Kedua gadis itu berjalan ke Uks.

Bianca mengambil tissu lalu memberikannya kepada Aluna"Nih pake biar darahnya ga keluar terus"

"Istirahat disini aja dulu, gue ke kelas lo buat ngijinin"Bianca hendak keluar tetapi berbalik kembali ketika Aluna memanggilnya

"Bi makasi yaa"Ucap Aluna dan diangguki oleh Bianca.

Aksa Baskara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang