Bab 14

238K 25.5K 1.4K
                                    

Ada sebuah mobil yang datang dirumah Nenek Ani, mobil BMW 7 series yang harganya tak main main

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada sebuah mobil yang datang dirumah Nenek Ani, mobil BMW 7 series yang harganya tak main main. Nenek Ani dan Ranayya pun segera keluar rumah.

Orang yang didalam mobil itu keluar dan menyerahkan kunci mobil pada Nenek Ani.

"Ini, Bu. Kunci mobilnya saya permisi ya, cuman disuruh nyerahin kunci mobil sama ngantar mobil aja," kata pria itu dan pamit. Seperti dari pakaian bahwa pria itu dealer mobil.

"Nenek pesan mobil?" tanya Ranayya menengadahkan kepalanya.

"Enggak, Nenek nggak pesan mobil kok. Coba yuk kita lihat isinya."

Nenek Ani dan Ranayya masuk kedalam mobil mewah itu. Duduk di bagian kemudi dan memegang kemudi, sudah lama rasanya tak menaiki mobil dan mengendarai sendiri. Nenek Ani masih bisa membawa mobil, umurnya juga tak begitu tua dan baru 58 tahun.

"Wah, mobilnya bagus banget," puji Ranayya melihat isi mobil itu.

Nenek Ani mencoba mencari sesuatu didalam mobil itu dan menemukan sepucuk surat disana.

Ini mobil khusus untuk Nenek Ani kesayangan Ranayya yang udah mau ngerawat, ngantar jemput, dan jadi bagian dari kami juga 💜

"Ini ada nama, Rayya," ucap Nenek Ani.

"Yaudah bawa masuk aja mobilnya ke halaman rumah Nenek, nanti hilang dimaling kalo simpan diluar," saran Ranayya.

Nenek Ani pun mulai menyalakan mobilnya. Memasukkan kehalaman rumahnya yang luas. Tidak ada sama sekali niat membeli mobil, eh malah dapat mobil mewah.

🐈

"PAPAA! MAMAA! lihat sini."

Ranayya langsung menghampiri kedua orangtuanya yang baru pulang sekolah. Menarik tangan keduanya dan memperlihatkan mobil baru milik Nenek Ani.

"Nenek dapat mobil disuratnya ada nama Rayya juga," jelasnya.

Auva mengernyit heran tak lama Nenek Ani keluar dari rumah dan menghampiri mereka. Mereka pun menyalami punggung tangan Nenek Ani.

"Ini dari kamu, Va?" tanya Nenek Ani.

"Yakali dari, Auva, Nek. Beli mobil mewah gini mana mampu." merogoh saku rok-nya dan melihat tanggal disana.

Auva mengangguk ngerti.

"Terima aja, Nek. Nanti malam ikut Auva sama yang lain ya."

"Kemana, jalan jalan lagi?"

"Iya kita makan-makan."

"Asikk! Makan-makan bareng Papa juga kan nanti?" Ranayya berjingkrak senang membuat senyuman Auva mengembang.

"Iya, bareng Papa juga," jawab Damares mengacak gemas rambut anaknya.

Setelah itu, Auva mengajak Ranayya pulang. Pantesan Raka mengirim pesan untuk pergi ke sebuah restoran mengajak Nenek Ani.

P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang