Bab 31

191K 20.4K 1.9K
                                    

Disebuah cafe, seorang gadis kini sedang mengaduk-aduk minumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebuah cafe, seorang gadis kini sedang mengaduk-aduk minumannya. Matanya tak lepas menatap pintu cafe seperti menunggu seseorang.

Hingga kedatangan kedua laki-laki itu membuat senyumannya mengembang dan salah satu dari lelaki itu memeluknya.

"Udah lama?" tanya Ferdy pada kekasihnya, Indri.

Gadis itu menggeleng kecil. "Nggak juga sih." matanya mencuri intensi Damares.

Memanggil waiters terlebih dahulu dan memesan makanan juga. Tampak Damares dan Ferdy sangat dekat, bahkan tertawa kecil.

Setelah memesan makanan dan minuman, tak lama pun datang. Menikmati hidangannya.

"Aku ke toilet dulu," pamit Ferdy yang diangguki Indri.

Kepergian Ferdy membuat Indri melirik Damares, kemudian tersenyum.

"Dam, sampai kapan kita akan terus begini?"

Damares menjauhkan tangannya yang ia letakkan di atas meja saat Indri ingin meraih dan menggenggam.

"Gue nggak bisa khianati sahabat gue sendiri."

Menatap Damares sendu, "Perasaan cinta aku ke Ferdy udah nggak ada. Aku mau kita jalin hubungan spesial. Aku tau kamu diam-diam cinta sama aku."

Damares akui, ia memang mencintai Indri sejak Ferdy pacaran sama gadis itu. Awalnya Indri tak tertarik pada Damares, karena pesona dan kelembutan Damares membuat ia luluh dan perlahan mulai mencintai Damares.

"Gue cinta sama lo dan gue nggak bisa khianati pertemanan gue dengan, Ferdy, gitu aja."

Indri menatap Damares sendu. Tak lama Ferdy datang dan mencairkan suasana hening itu. Ada sedikit curiga saat kekasihnya mencuri pandangan dari Damares tanpa lelaki itu sadari.

~~~

"Aku cinta sama kamu, Dam!"

Berada ditaman sekolah, Damares terkejut spontan menoleh pada gadis yang sudah membuat ia jatuh cinta untuk pertama kalinya.

"Lo punya Ferdy."

"Aku nyaman sama kamu. Kamu selalu datang ngelindungi aku dalam hal apapun. Ferdy? Dia sulit dimengerti, aku butuh sosok pendamping seperti kamu."

Menatap Damares dengan tatapan nanarnya. "Aku akan bilang sendiri sama, Ferdy. Kalo aku cinta sama kamu."

Damares tak bisa apa-apa. Ia sangat mencintai Indri, disatu sisi Indri adalah kekasih Ferdy.

Tanpa aba-aba, Indri memeluk Damares dan terus saja mengatakan cinta. Ferdy yang melihat itu dibuat geram.

Menarik tangan Indri hingga terlepas dari pelukan, kemudian melayangkan bogeman mentah di wajah Damares.

P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang