Bab 55

173K 19.9K 2K
                                    

Jam istirahat digunakan untuk makan dan belajar tentunya bagi orang pintar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat digunakan untuk makan dan belajar tentunya bagi orang pintar. Seperti saat ini teman Auva dan Damares memilih duduk ditaman sekolah.

Yuni dan Bayu tampak memisahkan dirinya. Kegiatan keduanya membuat teman-temannya merasa aneh sendiri.

"Pelan-pelan bodoh!" maki Yuni.

"Lubangnya kecil anjir! Punya gue besar!"

"Makanya pelan-pelan ntar sakit!"

"Dikit lagi sampe nih!"

"Cepetan keluarin!"

"Bentar! Bentar!"

Nevano dan Seno bergidik ngeri melihat keduanya. Mel dan Auva malah merasa jijik, tak ada tempat lain apa. Kenapa harus didepan dia juga.

"Nah keluar!" pekik Bayu.

"Buang anjir!"

"Gaya pacaran kalian nggak ada yang lain apa?" sahut Mel bergidik ngeri.

"Masa bantu Bayu gali emas sih!" celetuk Auva.

"Gali nya juga pakai tangan dia. Mana besar lagi kotoran di dalam hidungnya," balas Yuni.

Entah sejak kapan dua orang ini malah pacaran. Tak ada angin tak ada hujan udah pacaran aja.

"Oh, iya. Jeni kok nggak kelihatan ya?" tanya Gempano heran saat tak melihat Jenisha dari tadi.

"Dipanggil Pak Budi," jawab Auva.

"Tour-nya ditunda setelah ujian," kata Gibran.

"Lho kenapa? Nggak biasanya?" heran Nevano. Padahal ia sudah semangat ikut tour ini.

Bawa kekasih baru-nya.

"Bang Roy koma. Diserang anak Tiger," terang Gibran.

Roy adalah raja jalanan yang mengajak mereka tour bareng dan kini harus terbaring lemah dirumah sakit. Karena di kroyok dan di serang geng Tiger.

Tak lama bel berbunyi tiga kali membuat mereka mengernyit heran. Bel tiga kali adalah tanda pulang.

"Perhatian karena ada rapat dadakan. Kalian boleh pulang lebih awal."

Satu sekolah memekik senang. Pagar sekolah pun terbuka lebar mereka berhamburan pulang dan masih ada yang memilih ke kantin terlebih dahulu sembari menunggu jemputan.

"Dam, kita harus jenguk Bang Roy," kata Nevano diangguki Damares.

Mereka pun memilih masuk kedalam kelas masing-masing untuk mengambil tas-nya. Auva menunggu Damares di parkiran mobil.

Tak lama orang yang ia tunggu pun datang seraya menyerahkan kunci mobil.

"Aku jemput Rayya. Jam segini dia udah pulang," ucap Auva.

P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang