Auva, Nenek Ani, Raka, Ayah, dan Damares berada di ruang tamu sedang berunding masalah hak asuh Ranayya.
Sedangkan gadis kecil itu dibawa Meira tunangan Raka untuk jalan-jalan.
Setelah mengurus semuanya. Syarat yang belum terpenuhi adalah keduanya harus menikah, tanpa menikah juga sebenarnya bisa mendapatkan hak asuh.
Tetapi pengadilan ingin mereka menikah. Karena kedekatan Ranayya dan Damares hingga tidur bersama pun tak mau ada hal-hal yang tak di inginkan terjadi.
"Kalian harus menikah," ucap Ayah setelah hening beberapa lama.
"Hah? Nikah?" Auva mengerjap tak percaya.
"Pengadilan ingin kalian nikah terlebih dahulu baru hak asuh bisa di urus. Karena, Tuan Dirga menyerahkan cucu-nya kepada Auva dan Damares."
Auva tak pernah memikirkan masalah pernikahan. Yang hanya ada di pikirannya membesarkan Ranayya dan membuat anaknya bahagia.
Melekat sedikit saja di benak-nya pun tak ada sama sekali soal pernikahan.
"Auva mau nikah sekali seumur hidup. Bukan pernikahan tentang hak asuh."
Masalah nikah itu bukan main-main. Segalanya sudah di urus, usia keduanya belum cukup untuk menikah. Namun semuanya akan di urus oleh pengacara keluarga Alexander.
🐈
Ya sekarang bisa disebut pernikahan dadakan yang terjadi. Hanya di hadiri beberapa orang saja dan teman teman mereka.
Eyang yang melihat melalui vidcall merasa sangat senang sekali. Akhirnya ia bisa meninggal dengan tenang, bebannya sudah hilang.
Pekikan kata Sah membuat Auva meneteskan air matanya. Ferdy mendengarnya dari luar, hatinya terasa sakit. Benar tidak ada harapan lagi.
Setelah bertukar cincin dan menyalami punggung tangan Damares. Kini lelaki itu mengecup lembut dahi Auva sangat lama.
"Gue menyesal," lirih Ferdy dan memilih pergi.
Pernikahan kecil-kecilan yang mereka adakan disini. Setelah tamat, Ayah berencana akan membuat pesta-nya.
"Wagaleseh, wuanjir, gurinjay, pakinjay, bukinjay, dan keluarganjay. Akhirnya sah juga, sabi-lah bikin Adik buat Rayya," goda Gempano saat bersalaman dengan Damares dan Auva. Di pelaminan sederhana yang dibuat dadakan.
Semuanya serba dadakan.
"Selamat ya, Va," ucap Mel senang.
"Akhirnya Auva udah ada suamiii. Omaigat wakanjay!! Udah ada teman tidur!!" heboh Yuni dengan suara cempreng-nya.
"Kok dadakan sih?" tanya Jenisha.
"Persyaratan hak asuh," jawab Auva kemudian ia berbisik pada Jenisha, "Lo kapan nikah sama Gibran?" Auva tersenyum menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)
Teen Fiction"Papaaaaa!!" Sontak mata Damares membulat sempurna saat gadis kecil itu meneriaki nama 'Papa' menatap mata mungil itu. Ranayya menjadi mengingat apa yang dikatakan Uncle Raka dan Nenek Ani pada-nya. Saat melihat wajah Damares. "Papaaaaa!" tanpa ma...