Damares dan Ranayya kompak melenguh malas saat tak ada kegiatan dirumah. Auva masih beres-beres dan sepertinya sedang mandi.
"Pa, bosan," keluh Ranayya menatap Damares yang berbaring di kasur bulu hello kitty punya Ranayya.
"Ikut Papa, mau?"
Ranayya langsung menegakkan tubuhnya. "Keluar?"
"Iya, ayo."
Damares pun mengajak Ranayya keluar rumah. Lebih dahulu ia menyisir rambut anaknya dan memberikan semprotan minyak wangi juga.
Menuju ke dapur dan mengambil tempat bekal untuk Ranayya. Mereka berdua akan ke basecamp, disana mungkin Ranayya bisa bermain sama yang lain.
Apalagi gadis kecil itu sudah mengenal Gempano yang dulunya sering kerumah sekedar belajar soal olimpiade.
"Rayya nggak mau sayur!" tolak Ranayya saat Damares memasukkan capcay buatan Auva kedalam tempat bekal.
"Harus makan sayur. Kalo nggak makan sayur, nggak boleh ikut, Papa."
Ranayya mengalah saja dan mereka terlihat terburu buru tak lupa mengambil botol air minum gadis kecil itu dan memasukkan kedalam tas.
Membuka pagar pelan dan mengeluarkan motor vespa matic kemudian pergi keluar.
"Yey! Pergi!" seru Ranayya senang saat motor vespa matic yang Damares kendarai menjauh dari rumah.
Tentunya mereka pergi tanpa izin, Auva. Takutnya mendapat siraman rohani seperti tadi. Yups, mereka berdua habis dimarahi karena membongkar semua mainan, tentunya Auva lelah membereskan mainan Ranayya. Setelah dimarahi mereka pun pura pura tidur membuat Auva merasa gemas.
Yang membuat Auva tak habis pikir adalah Damares yang terkenal bringas malah menjadi menggemaskan jika bersama Ranayya. Apapun laki-laki itu lakukan demi anaknya.
🐈
"Kerja! Kerja! Kerja!"
"Ha! Ha! Ha!"
"Kerja! Kerja! Kerja! Ha! Ha! Ha!"
Seperti dikartun pada zaman dahulu yang membuat semangat kerja untuk semut. Inilah yang dilakukan anak basecamp saat hari minggu, saling gotong royong membersihkan basecamp.
"PAK KETUA DATANG WOYY!! SAMA ANAKNYA!!" teriak Gempano heboh membuat yang lain ingin melihat.
"Wih ganti nih motornya," ledek Athaya.
Damares melemparkan tatapan tajamnya pada Athaya. "Bawa makanan anak gue!" titahnya membuat Athaya kesal.
"Uncle Gempa berisik!" ketus Ranayya menutup telinga nya menatap sengit Gempano.
Sudah lama tak berdebat dan berantem sama Gempano. Mana bisa Gempano melawan kalo ada Damares, masih sayang sama nyawa sendiri lah.
Damares pun mengajak Ranayya ke atas, yang lainnya melanjutkan pekerjaan. Bukan tak mau membantu, jadwal Damares bersih-bersih basecamp adalah minggu depan sama anak yang sedang bersantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)
Teen Fiction"Papaaaaa!!" Sontak mata Damares membulat sempurna saat gadis kecil itu meneriaki nama 'Papa' menatap mata mungil itu. Ranayya menjadi mengingat apa yang dikatakan Uncle Raka dan Nenek Ani pada-nya. Saat melihat wajah Damares. "Papaaaaa!" tanpa ma...