Bab 63

176K 20.9K 7.5K
                                    

Damares, Nenek Ani, Raka, Ayah dan yang lain menunggu dokter keluar dari ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damares, Nenek Ani, Raka, Ayah dan yang lain menunggu dokter keluar dari ruangan. Ranayya di titipkan sama Mbak karena tertidur.

Lama dokter didalam ruang UGD itu tak kunjung keluar juga. Roy dan Jagat menguruskan urusan Indri di kantor polisi, gadis itu masuk penjara karena kasus penembakan pada Auva dan Nigel.

Marten dan yang lain menuju pulang ke jakarta mendengar berita tak enak ini. Dokter keluar disambut antusias mereka.

"Dok, gimana keadaan istri saya?" tanya Damares khawatir.

"Maaf, Pak. Dua tembakan itu merusak rahim Nyonya Auva. Kami terpaksa harus mengangkat rahim-nya dan membutuhkan tanda tangan dari suami-nya. Nyonya Auva kritis."

Damares mengusap wajah kasar. Apa yang telah ia lakukan kenapa teledor terhadap Auva. Malaikat yang selalu ia nantikan tak akan hadir lagi.

Nenek Ani merasakan lututnya lemas. Dengan sigap Raka menahan tubuh Nenek Ani dan menyuruhnya duduk. Jenisha membawakan segelas minuman untuk Nenek Ani.

"Nggak ada jalan lain, dok?" tanya Raka saat menghampiri dokter.

"Tidak ada. Membiarkan didalam tubuh Nyonya Auva sama saja. Lebih membahayakan nyawa-nya nanti."

Raka menyuruh Damares untuk menandatangani saja dan dokter segera melakukan operasi-nya.

Damares berkata jujur pada Ayah dan Raka tentang perkelahian hingga kejadian ini. Raka mengepalkan tangannya, namun sekuat nya ia menahan agar tak memukul Damares.

"Kenapa lo lakuin ini hm? Dia adik gue, adik perempuan yang gue jaga. KENAPA LO JADIKAN DIA BAHAN TARUHAN!!" bentak Raka.

Mereka mendengarnya. Ruangan Gempano dan Auva hanya dibatasi dua ruangan saja.

"Maaf, Bang."

"Nggak guna!" Raka kecewa pada Damares.

Damares menghampiri Ayahnya yang menghindar. Sakit hati saat Auva dibilang wanita murahan.

"Maaf, Ayah," lirih Damares.

PLAKK!!

Ayah menampar Damares hingga lelaki itu tersungkur ke lantai tak sampai situ ia juga memukul anaknya lagi. Dihentikan oleh Gibran Dan Nevano.

"Kamu nggak ingat, Bunda Nak? Mengatakan hal kotor ke perempuan? Bunda bakalan kecewa sama kamu, apalagi Ayah."

Ayah mengusap kasar air matanya. "Dengan tangan ini Ayah membesarkan kamu. Dengan mulut ini Ayah ajarkan kamu bicara. Tapi apa yang kamu ucapkan?"

Yang mengatakan Auva perempuan murahan adalah Ferdy bukan Damares. Tapi Ayah dan Raka sudah terlanjur kecewa pada Damares.

Dokter dari ruang UGD Gempano keluar bertepatan dengan orangtua Gempano hadir.

P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang