Mobil Damares masuk kedalam sekolahan Ranayya. Gadis kecil itu memakai tas nya dan mendekati Damares, mengecup lembut pipi Papanya secara bergantian.
Tak lupa menyalami punggung tangan Papanya juga.
"Dijemput sama Opa dan Mbak juga ya," kata Damares.
"Iya, Pa."
Auva turun membukakan pintu mobil untuk anaknya dan menggandeng tangan anaknya menuju ke sekolah.
Gadis itu berjongkok dan memeluk Ranayya. "Ingat pulang dijemput sama Opa dan Mbak ya. Nenek Ani lagi ngurus judul skripsi mahasiswa nya."
"Iya, Ma."
Sekolahan Ranayya termasuk sekolahan internasional yang uang bulanannya menghabiskan puluhan juta setiap bulannya. Karena, Raka ingin yang terbaik buat Ranayya.
Beberapa ibu-ibu sosialita menatap sinis pada Auva. Sudah biasa menerima perlakuan seperti itu.
"Noh, yang namanya Auva. Dia masih SMA udah punya anak aja."
"Hamil pas SMP kali. Pergaulan bebas anak zaman sekarang ngeri ya."
"Iya, SMP udah melahirkan aja."
"Jangan berprasangka buruk. Mungkin anak angkatnya 'kan, kita nggak tau."
"Iya deh yang belain."
Auva melambaikan tangannya saat anaknya sudah bersama dengan guru dan teman yang lainnya.
Cemoohan yang didengarnya hanya angin lalu saja. Biarkan orang memberikan opini mereka baik pro maupun kontra. Karena mereka punya image masing masing.
Dari mulut yang terlontar sudah tau bagaimana sifat dari orang itu sendiri.
Masuk kedalam mobil dan kembali melajukan menuju ke sekolah. Tanpa mereka sadari, seseorang dari tadi mengintai Auva.
"Siapa yang bersama, Auva?" gumamnya pelan dibalik pohon besar didepan sekolah Ranayya.
Saat mobil Damares menjauh. Orang itu keluar dari persembunyiannya.
"Auva lo rebut Damares dari gue dan gue akan bikin satu sekolah benci sama lo. Lo akan segera keluar dari sekolah, Auva."
Tangannya terkepal kuat. "Lihat apa yang akan gue lakuin. Nggak sia-sia selama ini gue ngintai lo dan tau kalo lo udah punya anak hasil hubungan terlarang."
Indri, orang itu adalah Indri. Gadis yang tidak mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Hanya mengetahui dari sisi bukti yang biasa.
"Gue akan bikin lo dibenci satu sekolah dan dihina. Setelah itu Damares akan jadi milik gue. Dia akan benci sama lo saat tau, orang yang ia sayang sudah punya anak dari lelaki lain."
Mon maaf nih Indri. Nanti malu sendiri karena ulah sendiri.
🐈
Dalam perjalanan menuju sekolah. Auva hanya terdiam, menoleh ke luar jendela. Biarpun sudah biasa mendapatkan cibiran tadi. Tapi, ia tak bisa menerima nya dengan biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)
Teen Fiction"Papaaaaa!!" Sontak mata Damares membulat sempurna saat gadis kecil itu meneriaki nama 'Papa' menatap mata mungil itu. Ranayya menjadi mengingat apa yang dikatakan Uncle Raka dan Nenek Ani pada-nya. Saat melihat wajah Damares. "Papaaaaa!" tanpa ma...