Bab 47

172K 19.7K 1.9K
                                    

Ranayya celingak-celinguk menunggu jemputan yang tak kunjung datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ranayya celingak-celinguk menunggu jemputan yang tak kunjung datang. Sepasang kekasih menghampiri Ranayya.

"Hallo sayang. Kamu nungguin siapa?" tanya wanita itu lembut.

"Nunggu Mbak jemput. Aunty sama Uncle siapa? Rayya nggak pernah lihat," jawabnya dengan polos.

Suami-istri itu saling pandang. Kemudian si wanita mengecek leher belakang Ranayya yang memiliki tanda lahir hitam disana.

Wanita itu tampak bahagia dan memeluk Ranayya, menangis dipelukan anak kecil yang kebingungan.

"Dia anak kita, Mas," lirih wanita itu.

Ranayya yang mendengar itu lngsung mendorong tubuh wanita itu. Mukanya berubah masam.

"Rayya anak Mama Auva sama Papa Damares! Bukan anak kalian!" tolaknya.

Wanita itu memegang kedua bahu Ranayya. "Kamu Tasya Moora Dirga, anak saya. Maaf saya telah membuang kamu ditempat sampah. Bertahun-tahun saya mencari kamu."

Pria itu pun berjongkok juga. "Nak, maafin Papa, ya. Kehadiran kamu dulu memang ditentang keluarga Dirga. Tapi, sekarang kita menginginkan kamu."

Ranayya melepas kasar tangan wanita itu yang memegang bahunya. Berlari ke arah Mbak dan Opa-nya yang baru datang.
"Dia bukan orangtua, Rayya!" bentak gadis kecil itu membuat perhatian Tama teralihkan.

Sepasang suami-istri itupun menghampiri Tama. Tama menyuruh Mbak membawa Ranayya masuk kedalam mobil.

Wanita itu menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada. "Pak, saya mohon sama Bapak. Untuk membawa pulang Tasya, anak kami." wanita itu memohon dengan menangis.

"Maaf, Nyonya. Dia cucu saya!" tegas Tama.

"Pak, saya dari keluarga Dirga," sahut pria itu.

Tama mengenali keluarga Dirga. Memberikan alamat rumahnya, sebisa-nya ia tak akan membiarkan hak asuh Ranayya kembali lagi.

Tama tak tau bagaimana reaksi jika Auva tau masalah ini.

Ranayya, anak yang Auva dan Ferdy temui di bak sampah. Kehadiran Ranayya memang kesalahan kedua orang tadi yang mengaku orangtua, Ranayya.

Keluarga Dirga tak menerima kehadiran Ranayya atau Tasya. Terpaksa wanita itu meninggalkan anaknya di dekat bak sampah didalam kardus yang ditemui oleh Auva dan Ferdy.

Namun sekarang, keluarga Dirga menginginkan Ranayya kembali. Keluarga Dirga pikir anak itu bukanlah pewarisnya, tapi ternyata memang pewaris keluarganya sendiri.

🐈

"MAMAAA!!" pekik Ranayya saat melihat Auva keluar dari mobil.

Menggendong anaknya dan mengecup kedua pipi anaknya. Mata kecil itu menatapnya penuh tanya.

P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang