Bab 39

169K 18.6K 886
                                    

Damares memarkirkan motornya di basecamp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damares memarkirkan motornya di basecamp. Seketika siulan dan godaan dari anak yang lain saat melihat Damares datang.

Bagaimana tidak, lelaki ini habis kerumah keluarga Auva. Udah dikasi lampu ijo aja nih.

"Duh yang habis bulan madu baru pulang," ledek Nevano dan Bayu sambil bersiul diikuti yang lain.

"Gimana nih, Paketu, liburan kerumah keluarga Auva. Ada dong ya lampu ijo disana?" goda Gempano yang dihadiahi tampolan di wajahnya oleh Damares.

"Kapan Ferdy datang?" tanya Damares to the point.

"Sebentar lagi," jawab Gibran.

Damares pun menaiki tangga menuju ke basecamp atas. Ia duduk disofa, disamping Seno yang sedang vidcall bersama Jenisha.

Tak lama terdengar suara deru motor sport dibawah. Ia tahu kalo itu adalah Ferdy membawa anak buahnya juga.

Wanti-wanti jika ada serangan dadakan dari Damares. Namun, Damares tak licik seperti Ferdy, menyerang tanpa sebab.

"Ke atas langsung," kata Gibran menyuruh Ferdy.

Ferdy pun langsung ke atas. Saat lelaki itu memasuki ruangan inti basecamp, yang berada disana mulai berkeluaran.

Damares berdiri membuka laci meja dan menyerahkan uang 40 juta dihadapan Ferdy. Sesuai taruhan mereka berdua. Ia tambah lagi 20 juta.

"Batalin taruhannya dan ambil yang lo mau," ucap Damares malah dibalas tawa sumbang Ferdy.

"Lo takut Auva tau? Lo batalin taruhan ini, kita udah taruhan juga."

Damares yakin dengan keputusan ini. Membatalkan pertaruhan karena nasehat Ayahnya. "Nak, perempuan dijaga, disayang, bukan jadi bahan mainan. Buka pikiran kamu, Auva bukan bahan taruhan. Apa yang kamu mulai, bakalan berakhir menyakitkan. Karena kamu sendiri yang menghampiri jurang."

Ia juga mendapatkan pesan dari Eyang yang membuat hatinya tersentuh seketika. Menjauh dari Indri adalah jalan terbaik yang ia ambil.

Memilih Auva sebagai pasangan hidupnya. Ia akan menyelesaikan urusannya sama Indri juga.

"Gue batalin taruhan!" tegas Damares.

"Lo udah gali lubang dalam dan lo tinggali gitu aja? Dam, Dam, heran gue sama lo." Ferdy menggeleng tak percaya.

Dalam hatinya ia mengumpat kesal. Tak akan pernah biarkan Damares bisa memiliki Auva dan Ranayya. Karena Auva dan Ranayya hanya miliknya, milik Ferdy Kurniawan bukan Damares Racanino.

"Bawa uangnya dan lo bisa pergi! Jangan ganggu kehidupan gue dan Auva."

Ferdy menggebrak meja. Mendekat pada Damares dengan tatapan tajam. Ia menantang laki-laki didepannya ini.

"Lo harus nyadar! Apa yang lo ambil semuanya bekas! Indri bekas gue, Auva dan Rayya bekas gue. Lo itu pemulung yang sedang mungut barang bekas!"

Damares mengepalkan tangannya tak terima jika Auva dan Ranayya direndahkan.

P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang