Damares melajukan motornya dijalanan yang sepi, tatapannya seketika menajam dengan helm full face. Menarik gas semakin kencang.
Bahkan pepohonan hanya sebatas lalu saja. Saat melihat seseorang jauh disana dengan cepat ia menarik gas-nya kemudian berhenti.
Ferdy tersenyum miring saat Damares membuka helm full face-nya. Lelaki yang bersandar pada motor sudah menunggu Damares sepuluh menit yang lalu.
Jika berhadapan dengan Ferdy. Damares lebih terlihat bringas dan dingin bak dewa kematian yang akan membunuh siapa saja dihadapannya.
"Kalo Auva tau kita taruhan, dia bakalan kecewa dan ninggalin lo! Termasuk gue!" kata Ferdy dengan nada mengancam.
Mengepalkan tangannya, terdengar suara gertakan gigi lelaki itu. "Gue akan bikin Auva jatuh cinta sama gue!"
Ferdy tersenyum meremeh. "Boleh gue ingatin! Auva hanya bahan taruhan!"
Damares geram turun dari motor dan menarik kerah baju Ferdy. Lelaki itu mengangkat tangannya dengan wajah menantang.
Dengan seragam yang berbeda, kedua lelaki itu saling melempar tatapan tajamnya. Seolah olah ingin membunuh satu sama lain.
"Jauhi, Auva!" tekan Ferdy menunjuk Damares.
Menepis tangan Ferdy dengan kasar. "Lo yang harus jauhi, Auva! Dia sekarang berada di genggaman gue!"
"Genggaman doang! Itu berlaku untuk enam bulan bukan? Damares, Damares, sampai kapan lo nggak bisa move on dari Indri. Secinta itu lo sama dia! Barang bekas gue!" tersenyum meledek.
Damares terdiam, biarpun ia membenci Indri. Ia juga masih mencintai Indri dan ia akui belum bisa melupakan Indri biarpun raga nya berkata lain.
"Ambil Indri dan biarkan gue bahagiain, Auva!"
"Nggak akan!" tolak Damares sarkas.
"Lo tamak! Kita taruhan, kalo lo bisa ambil hati Auva, lo menang dan gue akan kasi 40 juta ke lo dalam waktu 3 bulan! Kalo gue yang menang, sebaliknya juga, 40 juta dan Auva milik gue, biarkan gue bahagia sama dia!"
Damares mengepalkan tangannya hingga buku-buku tangannya memutih. Ia bingung memilih Indri atau Auva, disatu sisi ia masih mencintai Indri dan tak mau kehilangan Ranayya. Disisi lain, ia tak akan mau kalah dalam taruhan ini.
"Bagaimana?" Ferdy mengulurkan tangannya.
"Oke, dalam waktu 3 bulan gue akan bikin Auva luluh sama gue!" membalas jabatan tangan Ferdy kemudian pergi.
Ferdy tertawa puas, ia tak akan biarkan Damares memiliki Auva. Bagaimana pun caranya, ia lah yang berhak atas Auva.
"Lo lihat, gue yang akan menang taruhan ini! Dan Auva akan jadi milik gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGKAP)
Teen Fiction"Papaaaaa!!" Sontak mata Damares membulat sempurna saat gadis kecil itu meneriaki nama 'Papa' menatap mata mungil itu. Ranayya menjadi mengingat apa yang dikatakan Uncle Raka dan Nenek Ani pada-nya. Saat melihat wajah Damares. "Papaaaaa!" tanpa ma...