Masih memandangi kedua tangannya yang sudah sembuh, Regalia mengembuskan napas dengan berat di hadapan Celeste. Madam Pomfrey sudah pergi dari sisi mereka.
"Yang seperti itu, kita masih kagum?" ia menatap Celeste kemudian.
"Dia mungkin masih dilingkupi rasa kecewa karena tidak mendapatkan posisi yang diinginkannya selama bertahun-tahun," Celeste berdalih.
"Kalah saing dengan tong kosong berbunyi nyaring," Regalia menambahkan, "kurasa itu memang cukup menjengkelkan baginya."
"Bagaimana kalau kita maklumi saja?" tawar Celeste.
"Tetapi dia sangat baik pada Potter," desis Regalia penuh rasa iri.
"Mungkin ada sebab yang tidak kita ketahui."
"Tentu saja ada sebab yang tidak kita ketahui. Dan itu cukup menarik. Aku sangat penasaran."
"Lalu, kau mau apa?"
"Aku mau melakukan apa yang akan dilakukan oleh seorang Black yang ditempatkan di Gryffindor."
"Hah!" Celeste kehabisan kata-kata.
***
Pada hari keenam bulan September, Dryadora menemui Regalia yang sedang makan siang untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikan kue buatan Andromeda Tonks.
"Terima kasih banyak!" seru Regalia sambil memeluk Dryadora, tak mempedulikan banyaknya anak-anak Gryffindor yang melihatnya memeluk seorang anak Slytherin. Tetapi, itu sangat wajar, karena hampir semua sepupu Regalia memang berada di Slytherin, kecuali Giorgio Ollivander yang berada di Ravenclaw.
***
Hari demi hari berlalu. Regalia mendengar ada yang disebut sebagai akhir pekan Hogsmeade, dan itu hanya berlaku jika para siswa sudah kelas tiga. Akhir pekan Hogsmeade pertama tahun ajaran ini jatuh pada akhir Oktober. Regalia akhirnya menyadari mengapa pada waktu-waktu tertentu kastil menjadi sangat sepi. Inilah jawabannya. Karena sebagian besar murid pergi ke luar dan bersenang-senang.
Dryadora berjanji akan membawakan banyak cokelat dan permen yang akan disukai oleh Regalia, kemudian dia pun pergi ke luar Hogwarts.
Mereka yang kelas satu dan dua hanya bisa melakukan hal lain di Hogwarts untuk menghabiskan akhir pekan. Mengerjakan PR, ke perpustakaan, jalan-jalan di dekat danau, bermain di lapangan, atau apa pun di situ-situ saja. Harriett, Ron, dan Hermione mengunjungi Hagrid di pondoknya. Regalia sepakat dengan Celeste dan Adelina untuk ke perpustakaan.
Di perpustakaan, mereka menemukan sebuah lorong rak yang disebut Seksi Terlarang. Untuk bisa meminjam buku dari Seksi Terlarang, para siswa harus memiliki surat izin dari salah satu guru yang dibubuhi tanda tangan asli.
Celeste dan Adelina tidak mau repot-repot menebak buku macam apa kiranya yang ada di Seksi Terlarang. Buku-buku yang ringan lebih cocok untuk menghabiskan akhir pekan.
Dengan setumpuk tinggi buku-buku tebal, Regalia mengantre di belakang seorang gadis pirang dari Hufflepuff untuk menghadap Madam Pince -penjaga perpustakaan.
"Siapa di depanmu?" tanya Celeste yang berdiri di belakang Regalia dengan tiga buku tipis.
"Hannah Abbott," jawab Regalia, kemudian menurunkan suaranya menjadi bisikan, "Hufflepuff, Darah-Murni."
"Ah, ya, tentu saja," gumam Celeste, "anggota Dua Puluh Delapan Suci."
Mereka berpisah menuju asrama masing-masing, dan Regalia disambut oleh Neville yang memasang wajah seakan ia adalah musuh bebuyutan. Tidak ada orang lain lagi, dan itu membuat suasana menjadi semakin tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Among the Choices
FanfictionOrang-orang bilang, hidup adalah pilihan. Tetapi, nyatanya, kita tidak bisa memilih di keluarga macam apa kita dilahirkan, atau kepada siapa kita jatuh cinta. Dan inilah dia, Regalia Andromeda Black, seorang gadis yang terlahir sebagai anak pertama...