Dukungan Mrs. Weasley

83 12 105
                                    

⚠️Warn—bentar, perlu warning kah? Ah, sepertinya tidak. Aokwokwok.
.
.
.

Molly melihat Percy turun dengan wajah yang begitu kusut dan mata yang begitu sembab. Suasana di dalam rumah begitu sepi, karena Bill dan Nymphadora sudah pindah ke rumah baru mereka, Charlie kembali ke Rumania, Fred dan George di St. Mungo, sedangkan Arthur dan Ron memberi makan ayam dan babi mereka di luar.

"Ada apa?" tanya Molly.

"Regalia menolak hadiah dariku," jawab Percy dengan jujur.

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi Percy. Dada Molly kembang kempis karena menahan amarah.

"Jaga sikapmu!" tegur Molly yang sudah hilang kesabaran, "Jangan mengganggu istri orang lain!"

"Aku mengirimkan hadiah padanya atas dasar sopan santun dan karena kami saling mengenal," Percy beralasan.

"Dia mantan pacarmu, dan dia sudah menikah dengan orang lain!" Molly membentak Percy, "Jangan membenarkan kesalahanmu! Jangan beralasan! Keluarga kita sudah diwakili oleh Ron dalam hal sopan santun ini, sehingga kau tidak perlu melakukannya secara pribadi! Aku tidak pernah kecewa padamu sebelumnya, tapi kali ini kau membuatku benar-benar malu!"

***

Cokelat kodok dan permen-permen adalah hal yang wajib dibeli oleh Regalia di Honeydukes. Kemudian, ia meminta suaminya membelikan pena bulu juga ketika mereka melewati Scrivenshaft's Quill Shop. Lalu, ia meminta pernak-pernik rambut di Gladrags Wizardwear. Regalia tidak tertarik pada apa pun di Zonko. Setelah berbelanja ini-itu, mereka memutuskan untuk minum butterbeer di Hog's Head.

"Kelihatannya kalian belanja banyak," kata Aberforth ketika mengantarkan butterbeer di meja sepasang suami-istri tersebut.

"Istriku sedang berulang tahun, Abe," ucap Severus.

"Selamat ulang tahun, Mrs. Snape!" Aberforth menyalami Regalia, "Pesanlah apa pun! Gratis khusus untukmu hari ini!"

"Hanya istriku?" tanya Severus.

"Tentu saja hanya istrimu!" sembur Aberforth, "Dia yang berulang tahun, bukan kau!"

"Terima kasih, Abe," ucap Regalia.

***

"Itu Cho Chang," kata Molly setelah melihat ke luar jendela karena ada suara seperti seseorang ber-Apparate.

"Aku sudah selesai sarapan," Percy segera meminum air di gelasnya, kemudian cepat-cepat menemui Cho Chang di halaman rumah. "Hai," dia menyapa Cho Chang, "masuklah."

"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan ke Diagon Alley," ucap Cho, "kalau kau tidak keberatan."

"Tentu saja aku tidak keberatan," Percy tersenyum. "Masuklah. Tunggu aku di dalam rumah, sementara aku bersiap-siap."

"Kau yakin kau tidak memiliki janji dengan orang lain?" tanya Cho.

"Tidak," Percy menggeleng, "tentu saja tidak." Ia menggandeng tangan Cho Chang, membawanya masuk.

Cho disambut dengan baik oleh Molly. Sementara Percy bersiap-siap, Cho dipersilakan meminum teh dan memakan biskuit yang disuguhkan oleh Molly.

"Sejauh apa hubungan kalian?" tanya Molly pada Cho.

"Apa maksud Anda, Mrs. Weasley?" Cho malah balik bertanya pada Molly.

"Jika hubungan kalian sudah jauh, mungkin aku bisa membujuk Percy agar segera menikah denganmu," ungkap Molly sembari duduk di dekat Cho.

"Menikah?" Cho menatap Molly dalam-dalam.

"Ya, Nak," Molly menggenggam tangan Cho dengan erat. "Tidakkah kau menginginkan itu?"

Choose Among the ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang