Severus terheran-heran ketika sang istri menyambutnya dengan sebuah pelukan antusias ketika ia kembali dari Three Broomsticks sore harinya.
"Sayang, kita berhasil!" Regalia hampir menangis, tetapi senyumannya begitu lebar menghiasi wajah cantiknya.
"Ada apa? Ceritakan pelan-pelan, Istriku."
"Aku hamil!" Regalia bersorak gembira.
"Kau hamil?" Severus mematung.
"Aku hamil!" Regalia memeluk Severus lagi.
"Akhirnya!" Severus membalas pelukan Regalia dengan sama antusiasnya, "Kapan kau mengetahuinya?"
"Aku memeriksakan diri pada Healer Grey tadi, atas dorongan Healer Bjarnasson yang curiga pada nafsu makanku yang tidak biasa," Regalia bercerita. "Aku pasti tidak akan beringas lagi setelah ini," ia tampak lega.
Severus meraih wajah Regalia, menghadiahkan sebuah ciuman pada bibir istrinya itu. Mereka sama-sama berbahagia atas kabar baik ini. Akhirnya, Snape kecil akan segera hadir diantara mereka. Little Hope menjadi saksi terpenuhinya satu harapan mereka. Dalam rahim Regalia, kini terbaring gumpalan jantung dan daging yang masih belum terbentuk dengan sempurna.
"Berapa usianya?" tanya Severus.
"Sekitar satu bulan," Regalia memberikan surat hasil pemeriksaannya kepada sang suami. "Kurasa, ramuan buatan Hannah langsung bekerja dengan baik."
Severus tersenyum pada Regalia sebelum mengecup kening wanita itu.
"Dia jelas masih sangat, sangat kecil," Regalia mengusap perutnya yang masih rata dibalik seragam Mind Healer-nya.
"Kau baru pulang bekerja, 'kan? Ayo mandi bersama. Kita ajak anak kita membicarakan banyak hal," Severus menuntun Regalia menuju kamar mandi mereka.
"Membicarakan apa? Ramuan?" Regalia bergurau.
"Kurasa iya," Severus menyetujui. "Aku akan memberitahukan resep rahasia berbagai ramuan kepadanya. Aku akan menjadikannya sebagai Potion Master!"
"Atau mungkin Potion Mistress," Regalia menambahkan.
"Atau keduanya."
"Aku tidak sabar menunggu kelahiran anak kita."
"Atau mungkin anak-anak, andai mereka kembar."
"Keluargaku tidak memiliki riwayat kembar, Sayang," Regalia mengedikkan bahunya.
***
Setelah George pergi, Astoria mengajak Lokabrenna kembali ke Hogwarts. Mereka berjalan beriringan dengan tenang, tampak seperti sepasang sahabat yang saling mendukung satu sama lain.
"Kau benar-benar mencintai George?" suara Lokabrenna memecah keheningan.
"Rasa cintaku padanya semakin besar seiring berjalannya waktu," pipi Astoria memerah. "Dia seperti embun segar pada setiap pagi hariku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Among the Choices
FanficOrang-orang bilang, hidup adalah pilihan. Tetapi, nyatanya, kita tidak bisa memilih di keluarga macam apa kita dilahirkan, atau kepada siapa kita jatuh cinta. Dan inilah dia, Regalia Andromeda Black, seorang gadis yang terlahir sebagai anak pertama...