Diterpa cahaya kemerahan senja itu, Millicent mengernyit heran. Seumur hidupnya, tidak pernah Regulus bertampang seserius ini.
"Apakah ada yang salah?" tanya Millicent.
"Ita tidak mau aku dekat-dekat denganmu lagi," ungkap Regulus.
"Kenapa?"
"Dia bilang dia cemburu."
Hening cukup lama. Regulus dan Millicent saling berpandangan.
"Aku tidak merasa melakukan apa pun!" seru Millicent akhirnya.
"Kau memang tidak melakukan apa pun!" Regulus balas berseru.
"Aku bahkan tidak melakukan apa pun!" Millicent menjerit.
"Kau memang tidak melakukan apa pun, Mills!" Regulus membenarkan.
"Dia boleh cemburu jika aku merayumu! Tapi aku tidak pernah merayumu!"
"Memang tidak!"
"Jadi, apa salahku?!"
"Tidak ada!" Regulus menukas, "Dengar, kau tidak salah! Dia hanya cemburu, oke? Hanya rewel. Bawaan ibu hamil!"
"Oh, ya, benar," Millicent tampak lega.
"Tapi kau jangan menemui kami sampai aku memberitahumu jika dia sudah merasa tidak keberatan, oke? Juga, jangan mengirimkan apa pun ke rumahku."
"Bagaimana bisa?! Aku—"
"Menurutlah, Mills!" sergah Regulus.
"Baiklah," Millicent mengangguk, "apa pun yang kau katakan."
"Terima kasih."
"Aku hanya mencoba menjadi sahabat yang baik," ujar Millicent.
"Aku sangat berterima kasih," Regulus ber-Disapparate begitu saja.
***
Severus dan Regalia kembali ke Little Hope dengan tampang lelah, namun bahagia.
"Terima kasih atas satu hari yang menyenangkan ini, Sayang," Severus mencium bibir Regalia ketika mereka berada di ruang tamu.
Setelah menamatkan satu ciuman panas, mereka membawa barang belanjaan mereka ke kamar mereka di lantai atas.
"Nyonya Regalia," Juicy muncul di belakang mereka ketika mereka baru menapaki anak tangga pertama, "ada sebuah bungkusan yang datang ketika Tuan dan Nyonya sedang tidak ada."
"Di mana kau meletakkan bungkusan itu?" tanya Regalia.
"Di kamar Nyonya," jawab Juicy.
"Terima kasih, Juicy," ucap Regalia sebelum melanjutkan langkahnya bersama sang suami menuju kamar mereka.
Begitu memasuki kamar, Regalia mendapati sebuah bungkusan berwarna merah telah diletakkan di meja riasnya. Dengan cekatan, Severus mengambil benda itu sebelum sang istri sempat meraihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Among the Choices
FanfictionOrang-orang bilang, hidup adalah pilihan. Tetapi, nyatanya, kita tidak bisa memilih di keluarga macam apa kita dilahirkan, atau kepada siapa kita jatuh cinta. Dan inilah dia, Regalia Andromeda Black, seorang gadis yang terlahir sebagai anak pertama...