⚠️Warning⚠️
18+Pada hari terakhir bulan Juli 1998, pernikahan Severus Snape dan Regalia Black dilaksanakan. Regulus Black membawa Hydrus Black ke kediaman Severus Snape, setelah sebelumnya mengantarkan Puspita Black ke rumah keluarga Tonks. Regulus dan istrinya memang sudah memiliki tugas masing-masing menyangkut pernikahan itu.
"Sudah siap, Severus?" tanya Regulus begitu Severus membukakan pintu untuknya.
"Sedikit gugup," Severus meminum segelas air entah untuk keberapa kalinya. Ia begitu rapi dalam balutan atasan hitam kelam dan celana dengan warna sama. Bagian kerah bajunya tinggi, seperti biasanya. Ia tampak begitu gagah, namun jelas begitu gugup.
"Jangan banyak minum, Profesor," Hydrus mengingatkan, "agar Anda tidak merasa ingin buang air kecil ketika berada di altar nanti."
"Bagaimana bisa dia ikut ke sini?" tanya Severus pada Regulus begitu menyadari bahwa Hydrus ada di sana.
"Dia pergi dari rumahnya ke rumahku karena ingin menghadiri pernikahan kakak tertuanya," Regulus menjelaskan, "kemudian Sirius menanyakan keberadaannya melalui jaringan floo, dan mereka tidak khawatir setelah mengetahui bahwa Hydrus ada di rumahku."
"Anda akan menjadi kakak ipar saya, Profesor," Hydrus nyengir pada Severus.
"Benar," kata Severus dengan wajah datarnya.
"Tapi kau tetap harus memanggil beliau dengan sebutan "Profesor" sampai kau lulus," Regulus menasihati Hydrus, "kau mengerti?"
"Aku mengerti, Paman Reggie," Hydrus mengangguk, "aku sudah besar dan bisa berpikir dengan baik."
Regulus tertawa mendengarnya.
"Benarkah?" sahut Severus, "Bukankah kau baru memakai topi seleksi kemarin?"
"Profesor," Hydrus tertegun, "saya naik ke kelas empat. Saya sudah berada di asrama Slytherin selama tiga tahun lebih, dan Anda tidak menyadarinya?"
***
Regalia sudah mengenakan gaunnya dan duduk di depan meja rias. Andromeda menyisir rambut Regalia, sedangkan Puspita merias wajah gadis itu. Dryadora bertengkar sejenak dengan Nymphadora sebelum pergi mengambil kue pernikahan. Nymphadora hanya bisa menggerutu dan cemberut karena dilarang melakukan apa pun.
"Kau sangat ceroboh," kata Andromeda pada putri sulungnya, "sehingga aku tidak heran jika Dryadora takut kau akan menjatuhkan kue pernikahan Regalia."
"Pada dasarnya, mempelai wanita ini sudah cantik," Puspita membereskan peralatan riasnya ke dalam tas, "sehingga aku tidak perlu melakukan terlalu banyak usaha."
Andromeda menatap ke cermin, mengagumi kecantikan Regalia dalam riasan tipis bernuansa alami. Pipi Regalia merona dengan wajar, dan bibirnya merona merah muda lembut. Regalia berkedip, menampakkan bulu matanya yang dipoles maskara dengan sangat rapi. Alis Regalia hanya dipertegas, tidak perlu dibentuk apalagi dipertebal. Matanya dihias eyeshadow berwarna cokelat terang dan keperakan.
"Sepertinya, aku tidak melakukan apa pun," Puspita tertawa kecil.
"Cantik sekali," puji Andromeda sambil memasangkan kerudung pernikahan di kepala Regalia, lalu menindihnya dengan sebuah tiara perak. "Kau sedang asyik mandi ketika Snape datang untuk mengantarkan tiara ini kemarin sore," kata Andromeda pada Regalia.
"Begitukah?" Regalia memandangi tiara itu dari pantulan cermin dengan senang.
***
Percy keluar dari kamarnya dengan mata bengkak dan wajah yang sangat kuyu. Tubuhnya yang memang sudah kurus sedari awal, kini menjadi jauh lebih kurus lagi. Ia mengalami gangguan makan dan pola tidur yang tidak teratur. Semuanya terjadi karena hatinya begitu remuk, dan matanya tidak berhenti mengucurkan air mata, tak peduli apakah ia sedang sendirian atau bersama keluarganya. Ia bisa berhenti menangis hanya ketika sedang bekerja di Kementerian, tetapi wajah sembabnya tetap terlihat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Among the Choices
FanfictionOrang-orang bilang, hidup adalah pilihan. Tetapi, nyatanya, kita tidak bisa memilih di keluarga macam apa kita dilahirkan, atau kepada siapa kita jatuh cinta. Dan inilah dia, Regalia Andromeda Black, seorang gadis yang terlahir sebagai anak pertama...