31. Menjadi Bagian Geng

80 18 3
                                    

Halloooo🙋

Karena lagi semangat, hari ini author up 2 part!!!

Jangan lupa vote komen ya❤

Selamat membaca, semoga sukaaaa❤

____________________________________

"Berubah pikiran ya? Lo mau gabung kan?" tanya seseorang di sebrang sana.

"Gue butuh bantuan Val, lo bisa datang?" ucap Vir dengan suara serak. Vir tidak ada pilihan lain. Hanya Noval, yang mengangkat telfonnya..

"Gue dateng sekarang, lo dimana?" tanya Noval, terdengar buru-buru.

Vir menyebutkan lokasinya, lalu menutup panggilan itu. Vir menatap sekitar, jalanan ini cukup sepi, Vir agak menyesal membawa motornya kesini.

Dua puluh menit, Noval datang dengan satu orang di belakangnya, Vir memberi tahu dia membawa motor, mungkin orang yang bersama Noval akan membantu membawa motor Vir.

"Vir, ayo naik!" ucap Noval, langsung turun dari motornya.

"Vir, lo tidur?" Noval mengguncang tubuh Vir.

"Vir?"

"Dino, dia pingsan, lo hubungi anak-anak suruh bawa mobil!" titah Noval pada kawannya.

***

Vir membuka matanya perlahan, seluruh badannya masih terasa nyeri. Vir bangkit duduk, ini ruangan yang begitu asing. Ruangan yang dominan hitam, beberapa senjata menempel di dinding, nama Black Panther terteta di atas kursi besar di ujung ruangan.

"Lo pingsan, gue gak tahu rumah lo jadi gue bawa kesini." itu suara Noval, ia membawakan Vir air mineral.

"Markas lo?" tebak Vir tepat sekali. Noval menjawab dengan anggukan.

"Kenapa ke markas?" tanya Vir lagi, takut sekali seandainya dia diculik.

"Gue bilang, kalo lo telfon gue, gue jemput ke markas," jawab Noval, kemudian duduk di samping Vir.

"Itu karena gue minta tolong, bukan mau gabung." Vir menatap Noval sinis.

"Mau kenalan sama anak-anak?" tawar Noval, tidak ada jawaban tapi Vir turun dari kursi panjang tempatnya duduk.

Keduanya keluar, tampak halaman yang begitu luas. Ada banyak orang, entah berapa mungkin sepuluh orang.

"Mereka senior Black Panther." Noval menunjuk kumpulan orang yang masak berbeque. Vir pikir, geng menyeramkan akan latihan bela diri atau memanah, atau berkuda untuk mengisi waktu luang.

Tapi apa yang Vir lihat? Masak berbeque, bermain catur, badminton, sebagian lagi main ponsel. Halaman ini sangat luas, sekitar 5 mobil terparkir di depan garasi.

Belasan motor berjejer rapi, ada pohon mangga di sisi kiri halaman. Seseorang, sedang memanjat pohon itu.

Vir terkekeh, ternyata kegiatan geng yang katanya menyeramkan ini cukup santai.

"Yang di pohon mangga, dia ketua kita, Aidan." Noval menunjuk dengan dagu, Aidan melirik sekilas.

"Kelakuan dia di markas emang gitu, beda lagi kalo udah turun ke jalanan, udah kayak black panther alias macan."

Vir manggut-manggut, tidak tertarik sedikit pun dengan ucapan Noval. Vir lebih tertarik dengan wangi kepulan asap, dari atas panggangan.

"Udah mateng, kumpul sini!" seru seseorang, perawakannya tinggi, kumis tipis, memakai kaos hitam dan celana jeans pendek.

Semua yang ada di halaman, menuju meja panjang di sisi pohon mangga. Semuanya duduk rapi, Aidan duduk di ujung meja, sendirian.

"Waktunya makan malem, yuk gabung!" Noval menyeret Vir menuju meja.

Change With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang