32. Pengkhianatan

91 16 2
                                    

Hai kembali lagi di cerita Change With You❤

Part ini masih fokus di Vir

Vir bagaimana ya setelah masuk geng motor?

Yuk baca sekarang!

Selamat Membaca❤

Jangan lupa Vote dan Komen❤

________________________________

Noval terdiam, tidak langsung menuruti perintah Aidan.

"Dan, lo yakin berani nurunin anggota baru ke jalan?"  Noval menghalangi jalan Aidan, membuat ketua geng itu berhenti.

"Lima orang senior Black Panther, berharga banget Val. Mereka juga gak mungkin sedikit, untuk nyerang satu senior aja mereka suka gerombolan." ucap Aidan tegas, berusaha meyakinkan Noval.

"Terlalu beresiko Dan, kalau ada polisi gimana?" tanya Noval dengan ragu.

"Percaya sama gue, cepat hubungi mereka sebelum telat!" perintah Aidan tegas, itu sudah keputusan ketua, Noval tidak bisa lagi membantahnya.

***

Puluhan orang  Black Panther, puluhan lainnya dari geng musuh. Pertarungan itu, pecah di pertigaan jalanan yang cukup sepi. Puluhan anggota Black Panther yang lain, masih menyusul di perjalanan.

Vir begitu senang, ketika ia bisa memukul sepuasnya. Apalagi, mereka adalah orang yang menghancurkan Caffe Young, awal Vir kehilangan semuanya.

"Maju lo sini! Jangan kabur ke tempat rame lo!" teriak Vir, sambil menghujani seorang lelaki dengan pukulan. Lelaki itu, dia yang Vir serempet di jalanan, lelaki itu yang menerobos antrian.

"Lo ternyata sama lemahnya sama gue!" Tak puas, Vir membenturkan kepala lelaki itu keatas aspal.

"Eh enggak, lo aja yang lemah gue enggak. Lo beraninya keroyokan!" sebagai penutup, Vir menendang wajah orang itu.

Tak berhenti pada lelaki itu, Vir terus menggila menyerang setiap yang mendekatinya.

Vir sama sekali belum mengeluarkan senjata tajam, ia sesekali memukul dengan balok kayu.

Perkelahian belum lama berlangsung. Tiba-tiba terdengar suara sirine, begitu nyaring.

"Polisi! Semuanya naik motor!" teriak Aidan memperingati. Pelipisnya dibanjiri keringat.

Jalanan disini lurus, terlihat dari arah barat mobil polisi datang dengan sirine yang kencang.

"Vir stop, selamatin diri lo!" pekik Aidan. Ia melihat Vir, masih nafsu memukuli geng musuh.

Vir baru menyadari kehadiran polisi, segera Vir menaiki motornya, diikuti Noval di belakangnya. Vir melajukan motornya kencang, membelah jalanan. Tangannya terasa perih, sedari tadi ia pakai untuk memukul.

"Cepet Vir!" pekik Noval, dari belakang sambil mengguncang bahu Vir.

"Tenang Val!" Vir menambah kecepatan motornya.

Sementara itu ada sepuluh motor lain yang pergi kearah timur, seseorang memberi petunjuk paling depan.

"Stop, parkirin motor langsung duduk!" titahnya. Sepuluh motor itu berhenti di sebuah warung pinggir jalan. Mereka segera memarkirkan motor di depan warung itu, tujuh motor terparkir tak beraturan.

Sambil mengelap peluh, mereka memakan beberapa gorengan, ada yang langsung meminum kopi yang entah bekas siapa.

Perkiraan mereka polisi akan sampai disitu sepuluh menit lagi.

Change With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang