Hai ketemu lagi dengan Vir dan Nai><
VOTE DAN KOMEN NGAB JAN LUPA🌚
Selamat membaca^^🌻
"Pake ketemu segala ah!" ucap Vir diatas motornya.
Sudah tadi sore dibuat kesal oleh Papa sekarang dibuat kesal dengan wanita tadi, padahal wanita itu hanya menyapa Vir, tidak lebih.
Vir mencoba untuk tidak memikirkan wanita itu, memilih fokus saja di jalan.
Setelah sampai Vir masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu atau mengucap salam.
"Jamal, boba rasa taro gak ada gue beli rasa coklat." teriak Vir lantang
2 orang lelaki diruang tamu menoleh pada Vir. Tunggu, Abah Vir ternyata sudah pulang.
"Jamal apa Vir?" tanya Abah heran melihat Vir tiba-tiba masuk.
Deg, ternyata Abah Jamal ada disisi Ali.
"Kamu panggil Abah?" tanya Abah lagi.
"Mampus!" ledek Ali dengan gerakan mulutnya, ia tak kuasa menahan tawa melihat tingkah Vir, sudah sering Ali ingatkan jangan panggil Ali dengan nama orang tua Ali.
"Enggak Abah, Vir lagi telfon temen namanya Jamal," Elak Vir.
"Boleh Abah pinjem pengen ngobrol sama orang yang namanya Jamal," Abah menghampiri Vir.
"Yah udah putus telfon nya, kita makan nasi goreng aja ya. Punya Abah karetnya dua nih," Vir menyodorkan plastik berisi nasi goreng, wangi dari plastik itu menyeruak keluar.
"Tumben." Abah mengambil nasi goreng dengan karet dua itu segera melahapnya sampai habis.
"Iya sama-sama Abah," gumam Vir pelan.
"Hah?"
"Enggak Abah, itu karetnya jangan dibuang lumayan buat iket rambut."
"Gak ada perempuan disini." Abah meraih gelas berisi teh hangat.
"Buat Ali, dia rambutnya gondrong tuh udah kek manusia anggora," sindir Vir.
"Heh!" Ali melempar sedotan kearah wajah Vir.
Vir senang sering-sering ke rumah Ali, disini Vir seakan mendapatkan keluarga sesungguhnya, bertahun-tahun Vir tak merasakan hangatnya bercengkrama dengan keluarga.
Itulah mengapa Vir tidak segan membelikan apa pun yang Ali minta, bahkan sesekali Vir memberi uang untuk pengobatan Abah Ali.
Inilah keluarga bagi Vir setelah para karyawannya di Caffe Young.
Pukul 10 malam Vir baru pamit pulang dari rumah Ali.
"Abah?" seru Vir.
"Hm?" sahut Abah singkat.
"Vir pamit mau pulang," Ucap Vir sambil mengecup punggung tangan kanan Abah.
"Oke." jawab Abah singkat.
"Singkat banget bah kayak kisah cinta Ali," sindir Vir lagi.
"Hih, pulang sana, ngomong pedes mulu kek seblak Mang Gopal," usir Ali tak tahu diri, padahal beberapa jam lalu Ali memuji Vir habis-habisan karena dibelikan banyak makanan.
Vir tak mendengar ocehan Ali ia terus keluar dari rumah Ali.
Sampai didekat motor satu notifikasi masuk ke ponsel Vir.
Rohis Parahyangan
|Aldo
|@virendra keluar woi dari tadi dipanggil gak muncul|Yang kangen sama gue
|kenapa sih ah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Change With You
Teen FictionKetika Athira Nailah, si alim, si cuek, sesekali susah peka, diusik oleh murid baru Virendra Akhtar. Ambisius, dan tidak suka dengan hal-hal tidak penting. kalimat itu sangat menggambarkan sosok Athira Nailah, si wakil ketua rohis cantik, yang terk...