8. Sela II

189 32 4
                                    

Holla udah bikin part 8 niii😍

Kalo suka jangan lupa vote yak><

Semoga sukaaaaa❤

Selamat membaca😽

Part ini bakal banyak ceritain tentang Sela ya..

Sela menghembuskan nafasnya kasar. Ia terdiam sejenak. Sela kesal melihat Angga menyodorkan kotak makanan yang Nai tolak tadi.

"Makasih." Sela meraih kotak makanan itu, sok cuek.

"Sama-sama, dimakan ya!" senyum Angga merekah.

"Emm, Ga?" Sela berpikir lagi sejenak ia ingin hati-hati bicara, takut salah ucap.

"Ini beneran buat aku?" Sela memastikan.
"Enggak salah kasih, hm maksudnya enggak salah orang?" lanjut Sela.

"Iya Sel buat kamu." Angga terseyum tulus.

"Aaa yaudah, aku ke kelas ya." Sela berjalan melewati Angga.

"Enggak ada lagi yang mau disampaikan?" tanya Sela terakhir kali ketika tubuh nya sejajar dengan Angga.

"Enggak, udah sana masuk." titah Angga, sambil menunjuk dengan dagu.

Sela pasrah melanjutkan pergi menuju kelas, dan dilangkah ketiganya.

"Sela!" seru Angga tiba-tiba.

"Apa Ga? mau ambil kotaknya lagi? salah kasih orang ya?" tanya Sela spontan. Jantungnya seakan melompat-lompat, takut kalau kotak makanan itu memang bukan untuk Sela.

"Aku minta maaf sebelumnya Sel," Angga terlihat kebingungan.

Sela mengangkat halis mendengar ucapan Angga. Sela benar-benar gugup, mempersiapkan hatinya jika harus malu, kalau seandainya kotak itu untuk orang lain.

"Hm, itu... " perkataan Angga menggantung, Sela semakin deg-degan, Sela terus menarik napas dalam-dalam. 

"Kalo udah habis nanti tupperware-nya langsung kasih ke aku ya, jangan sampe ilang nanti mama marah." ucap Angga, seraya berjalan menjauh dari Sela.

"Hmm okey." jawab Sela pelan. Ternyata masalah tupperware, tapi kalau tidak ditagih lagi sarapan itu memang untuknya.

Sela menuju kelas, dan langsung mengisi kursi kosong didepan Nai.

"Nailah?" Sapa Sela.

"Hm?" jawab Nai singkat tanpa melirik Sela, ia tetap fokus pada buku bacaannya.

"Kenapa?" Nai bertanya lagi.

"Udah sarapan?" tanya Sela basa basi.

"Heh kenapa kamu tumben nanya begituan?" Nai menatap Sela curiga.

"Gabut aja." jawab Sela asal.

Sela berusaha berpikir positif, mungkin tadi hanya ngobrol sebentar. Sela tidak ingin berburuk sangka pada Nai.

Sela membuka kotak makanan dari Angga, memasukan roti isi coklat itu kemulutnya sedikit demi sedikit.

Sela berusaha membuang jauh-jauh pikiran buruknya tentang Nai.

Beberapa menit hening, Sela buka suara.

"Nai aku lagi enggak punya pulsa pinjem hp dong, mau telfon mimi. Dia pinjem buku udah lama enggak dibalikin, biar dibawa hari ini." Pinta Sela.

"Pake aja." Nai menunjuk ponsel yang tergeletak di meja.

Sela meraih ponsel Nai membuka kode sandi dengan mudah, yang tidak semua orang tahu kode sandi ponsel Nai, hanya beberapa orang tertentu.

Change With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang