6.Terbongkar

210 35 0
                                    

Hai para pembaca yang budiman👋😼

Selamat membaca jangan lupa Vote, dan semoga Suka😄

Komen juga ya... Komen itu bisa bikin author makin semangat nulis :"

_________________________________

"Cie yang udah berani main sama cowok cie?"

"Sampe pulang malem lagi!"

Celetuk salah satu teman Nai ketika Nai hendak masuk ke kelas pagi ini, dan itu bukan orang pertama yang berkata begitu pada Nai.

"Sel, kok pada ngomong aneh ya?" tanya Nai pada Sela yang juga terlihat berpikir.

"Yang tahu kejadian malem itu cuma kita, keluarga kamu, dan..." Sela menggantung ucapannya.

"Siapa?" tanya Nai tak sabar.

"Vir?" tebak Sela.

"Aku udah bilang sama Vir buat gak cerita sama siapa pun tentang kejadian itu, lagian itukan kesalahan dia yakali dia umbar," jawab Nai cukup masuk akal.

"Oh! aku tahu Nai, yuk masuk kelas dulu aku liatin," Sela terburu-buru masuk kelas menarik Nai.

Setelah mendapat posisi nyaman, Sela membuka ponselnya. Menarik jemarinya naik turun, seperti mencari sesuatu.

"Nah kan bener, grup kelas!" seru Sela semangat.

"Hah?" Nai belum paham maksud Sela.

"Eits bentar, kamu enggak masuk grup ini?" Sela memberi penekanan pada kata-kata nya.

"Grup apaan?" tanya Nai polos.

"Ini grup tanpa guru, masak gak ada yang add kamu kesini?" jelas Sela.

"Kamu masuk grup begituan?" Nai malah balik bertanya

"Gak niat cuman iseng" Sela nyengir tanpa dosa.

"Jadi kenapa mau nunjukkin grup itu?" Nai melirik sebentar ponsel Sela.

"Nih, foto kamu mau naik mobil Vir, gak tahu siapa yang kirim, dia baru di add tadi malem kayaknya," Sela menyodorkan ponselnya.

"Eh Sel, kamu keluar dari grup itu lah, unfaedah tahu." gerutu Nai lagi.

"Iya tahu, tapi lumayan tiap berita penting itu ada disini," Sela terseyum tipis, menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Berita Vir anterin aku pulang penting kah?" Nai kesal dengan alasan Sela.

"Tapi kan Nai.. " belum selesai Sela bicara, terdengar keributan dari luar kelas. Ah siapa yang ribut sepagi ini?.

Nai dan Sela buru-buru keluar kelas, disusul murid lain yang ingin tahu juga ada apa diluar.

Bugh!

Pukulan itu mendarat sempurna di wajah Vir.

"Katanya enggak tahu Nai dimana, tapi malem nya anterin dia pulang, lu apain dia?" ucap Aldo sambil terus mendesak Vir dengan pukulannya.

"Enggak tahu apa-apa diem. Enggak usah banyak ngomong gak jelas!" Vir berusaha melawan menendang perut Aldo.

"Bacot!" Aldo mendorong Vir hingga tersungkur ke lantai. Menendang kepala, wajah dan perut Vir habis-habisan.

Setelah 7 menit perkelahian itu, menit ke 8 mereka masuk ruang BK.

"Sel, kayak nya aku bakal dipanggil juga deh," ucap Nai dengan wajah cemas.

"Tenang, gak salah juga kok"

Selang beberapa detik, utusan guru BK menghampiri Nai.

"Nai dipanggil ke ruang BK." ucapnya dingin.

Change With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang