Selamat membaca part 3
Semoga suka!
Author ingetin lagi, jangan lupa vote ya buat dukung cerita ini❤
___________________________________
"Hah?" jawab Nai bingung.
"Aku mau masuk rohis, kata Aldo sebelum resmi jadi anggota, bantu-bantu dulu diorganisasi hehe," jawab Vir sambil menyerahkan beberapa lembar uang.
"Oh oke." jawab Nai dengan wajah datar.
"Cuma oke?" Vir menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Aku bukan bendahara, Sela yang bendahara," jawab Nai meninggalkan Vir dari kelas.
"Sok cuek halah," ucap Vir ketus.
***
Pukul 16:00.
Vir dan Ali jalan-jalan di salah satu mall dikota Bandung. Mereka sedang meminum soda dan makan snack sambil melihat-lihat bebepara hoodie, Vir ingin membeli hoodie.
Setelah bebepara saat mata Vir seperti menangkap sosok yang sangat familiar baginya, tunggu... sosok itu bersama seorang cowok? Mereka terlihat sangat asik. Kenapa mereka begitu terlihat dekat?
Vir tak berpikir 2 kali dan langsung menghampiri 2 sosok yang ia lihat 30 detik lalu itu.
Setelah jarak mereka tinggal 5 langkah.
Bugh!
Vir menghujani cowok itu dengan pukulan.
"Woy lu siapa? ngapain sama Nai? ngapain deket-deket Nai?" ucap Vir disela-sela pukulannya. Setelah puas memukul Vir menghampiri Nai, sosok yang sedari tadi ia perhatikan.
"Nai dia siapa?" teriak Vir lagi.
"Virendra! Ngapain si?" teriak Nai histeris, Nai menghampiri cowok yang dipukuli Vir tadi.
"kak sakit gak?" tanya Nai cemas, Nai hampir menangis melihat darah keluar dari hidung Adam.
Vir sepertinya salah memukul orang.
Nai memanggil cowok itu "kak" Vir memperhatikan wajah cowok itu, ah cukup mirip dengan wajah Nai. Kenapa Vir baru sadar"Lah kakak nya ternyata." gumam Vir.
Saat jarak agak dekat Nai membuka suara,
"Ngapain pukulin orang? gak kelihatan tambah gagah sama sekali! Malah kayak bocah, lagian orang gak ada salah tiba-tiba dipukulin, enggak ada kerjaan!" ucap Nai tanpa menatap Vir."Itu kakak kamu Nai? Maaf gak tahu," ucap Vir dengan muka bersalah.
Nai tak mengubris Vir, ia pergi keluar mall.
Ali berjalan menghampiri Vir.
"Heh? Ngapain pukul-pukul, dia ada salah?" Ali malu melihat tindakan tiba-tiba Vir."Kesel Nai jalan sama cowok." ucap Vir dengan wajah memelas menatap Ali.
"Heh? Lu siapa seenaknya kesel? Kenal belum ada sebulan juga, hadeh." Ali pergi begitu saja dari hadapan Vir, malu karena mulai menjadi pusat perhatian.
"Li, hoodie nya belum beli." teriak Vir.
"Beli sendiri, gue malu." balas Ali.
"Besok gak dikasih contekan mampus lu!"
"Besok kagak ada ulangan Udin!" Ali berkata sambil buru-buru lari masuk ke dalam mobil tidak ingin mendengar balasan Vir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change With You
Teen FictionKetika Athira Nailah, si alim, si cuek, sesekali susah peka, diusik oleh murid baru Virendra Akhtar. Ambisius, dan tidak suka dengan hal-hal tidak penting. kalimat itu sangat menggambarkan sosok Athira Nailah, si wakil ketua rohis cantik, yang terk...