m i s s i o n

400 58 17
                                    


"Bersyukurlah kalian kalau masih punya teman yang pengertian, karena teman gue udah kek hewan semua, alias kagak ada yang punya akal." -Putra yang selama ini merasa seperti berteman sama hewan.

•••

Tau hal apa yang paling disesali Nadine dan Dian selama berteman dengan Gavin?

Yaitu kerjasama dengan cowok itu. Karena selain bossy, cowok itu keras kepala dan juga pemaksa.

"Gue ga mau tau, pokoknya sebelum malam minggu dia udah harus mau jadi partner gue. Waktu kalian cuma empat hari, dimulai dari sekarang." Ujar Gavin mutlak.

"Iya." Balas Nadine dan Dian pasrah.

Kalau bukan karena imbalan berupa traktiran, bisa dipastikan keduanya akan menolak dengan tegas. Tapi apa daya, harga diri mereka hanya sebatas gratisan.

"Kalian udah pesan?"

"Noh," Aine menunjuk mbok Jum yang berjalan kearah meja mereka.

"Gue lu pesenin ga?"

"Makasih mbok, nih punya lo." Kevin menggeser sepiring nasi goreng kedepan Putra.

"Pelan-pelan makannya." Tegur Claudia.

Putra menggeleng, "gue ada rapat osis siap ini."

"Sapri."

"Paan?"

"Tuh Keyra."

Nadine dan Dian buru-buru menghampiri Keyra yang baru saja duduk.

"Keyra."

"Iya?"

"Ehm," Nadine dan Dian duduk diantara gadis itu, "lo sibuk ga?"

"Eng-"

"Ra, ayo." Putra berdiri didepan ketiga nya.

"Kemana?"

"Rapat osis, lo lupa?"

"Eh iya lupa, gue cabut luan ya." Keyra berjalan menyusul Putra.

"Day one, fail." Ucap Kevin yang dari tadi memperhatikan mereka.

Day 2,

"Keyra istirahat kemana sih?! Nyari tuh anak udah kayak nyari jodoh tau ga, susah amat." Dumel Nadine berjalan seraya menghentak-hentakkan kakinya.

"Pri!" Dian menarik tas Nadine tiba-tiba, membuat gadis itu hampir terjungkang ke belakang.

"Paan?!"

Dian menunjuk seorang gadis yang sedang berdir didepan gerbang, "Keyra."

Nadine langsung berlari menghampiri Keyra.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Nadine berdiri didepan Keyra.

"Naik ojol kayaknya, kenapa?"

"Ikut kita yuk." Ajak Dian berdiri disamping Keyra.

"Kemana?"

"Kafe yang katanya barista nya anak pak Bondan."

Keyra mengangguk, "boleh, ayo."

"Non Key!"

Keyra memicingkan matanya, "pak Muh? Yah, gue udah dijemput. Sorry ya."

"Ga papa, lagian salah kita ngajaknya mendadak."

"Yaudah gue pulang ya, Bye!"

"Bye!" Nadine melambaikan tangannya.

"Sabtu gue tunggu kabar baiknya." Motor Gavin lewat didepan keduanya.

SAPRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang