"Kenyataannya, hidup sederhana jauh lebih membahagiakan dibandingkan hidup serba ada."•••
"Sapri." Panggil Chilla cepat begitu layar laptop didepannya menunjukkan seorang gadis yang tengah memperbaiki sesuatu dibawahnya.
"Sebentar," sahut Nadine sambil tetap menunduk
Iya, mereka lagi video call-an sama Nadine.
Karena Nadine ga bisa datang ke acara kelulusan mereka dan supaya Nadine tetap mgerayain bareng mereka, mereka pun memutuskan untuk video call sekalian melepas rindu, sebelum sama-sama sibuk mempersiapkan ujian masuk ke perguruan tinggi.
Jadi tadi begitu selesai acara disekolah, dan mereka juga udah selesai foto-fotonya, tanpa ganti baju mereka langsung pergi ke apartement Aji untuk video call-an sama Nadine.
Lalu tak berapa kemudian Nadine menegakkan tubuhnya dengan seekor kucing berada dalam gendongannya.
"Ih lucu, jadi pengen." Gumam Claudia melihat kucing Nadine.
Gavin yang duduk diantara Claudia dan Putra jelas mendengar gumaman cewek itu, ia pun menyikut Putra disampingnya, "cewek lu mau kucing."
Putra sedikit memajukan badannya, menatap Claudia lembut, tangannya terjulur mengelus kepala puncak kepala gadis itu, "nanti kita beli."
"Sapri lo apa kabar?" Tanya Kevin antusias, mengabaikan dua orang yang tengah mabuk asmara itu.
"Pri, kucing lo bisa bahasa inggris ga?" Celetuk Gabriel tiba-tiba dengan badan yang sedikit maju mendekat ke laptop.
Pertanyaan spontan Gabriel tadi sontak saja membuat mereka semua terdiam, begitu juga Nadine dibalik layar laptop.
Kevin menatap Gabriel malas, "pertanyaan lo ga ada yang lain apa?harus banget nanya yang begituan?"
"Ya kan gue kepo." Balas Gabriel.
"Tapi pertanyaan lo itu engga bang-"
"Ribet amat sih lu pada," lerai Nando malas.
Lalu ia pindah ke depan, ke samping Chilla yang wajahnya kini sudah memenuhi layar laptop, "lo baik kan?"
"I couldn't be better than this, akhirnya gue ngerasain punya keluarga. Ya, walaupun kehidupan gue sekarang ga seglamor kehidupan gue yang dulu." Nadine tersenyum tipis.
"Kata Gapin bokap lo pindah kesana ya?"
"Yup," Nadine mengangguk, "sekarang daddy gue udah ga sedingin dulu. Bahkan sekarang daddy gue dekat banget sama Juan, padahal kan dulu mereka kayak orang ga kenal kan?"
Semuanya mengangguk, sedari tadi mereka sengaja diam dan mendengarkan cerita Nadine dengan seksama.
Setelah bertahun-tahun mereka berteman dengan Nadine, baru kali ini Nadine mau menceritakan tentang keluarganya. Dan sekarang gadis itu menceritakan keluarganya dengan sangat antusias. Itu berarti hubungan keluarganya benar-benar baik.
"Lo tinggal dimana sekarang? Biar kita kapan-kapan main kesana." Tanya Putra mewakili teman-temannya.
Nadine menggeleng, "jangan ke tempat gue, gue tinggal di kota kecil disini. Jadi kalau kalian ke US bilang aja ke gue biar kita ketemuan di New york atau di LA, atau dimana gitu, jangan di tempat gue. Ditempat gue ga ada mall, adanya ladang sama peternakan." Jelas Nadine.
"Jadi lo sekolah gimana?" Tanya Putra lagi.
"Ya, naik bis satu jam ke kota lain."
"Cowoknya ganteng-ganteng ga Pri? Temen lo yang kemaren foto sama lo, gue boleh minta WA nya ga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAPRI
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sapri atau kepanjangnya Sandjaya's Princess merupakan sebutan yang saudara dan teman-teman Nadine tujukan padanya. Nadine, si cucu perempuan terakhir Sandjaya yang sifatnya berbanding kebalik dengan Pratami, sepupu perempuan...