g a n t e n g d o a n g

420 103 90
                                    


"Ganteng doang giliran ditanya kepastian hobinya ngilang." -Aine, kesayangannya (korban gantung) mas TG.

•••

"SAPRI!" Panggil Kevin dan Gabriel kompak pada Nadine yang duduk dipinggir lapangan.

Mendengar itu Nadine berdiri sambil mengedarkan pandangannya, mencari dari mana suara itu berasal.

Karena tak menemukan wujud kedua cowok itu disekitarnya, Nadine pun mendongakkan kepalanya.

Gadis itu terperanjat begitu mendapati kepala Kevin dan juga Gabriel yang nyembul dari rooftop.

"Ya Sapri kena jemur. Awas kering Pri." Ejek Kevin dari atas rooftop.

"Dari pada lo diatas sana, udah kayak mau bunuh diri." Teriak Nadine balas mengejek.

"Biar aja yang penting disini adem, wlek." Balas Gabriel menjulurkan lidahnya.

Yang tak mereka sadari adalah pertengkaran mereka sudah menjadi tontonan orang-orang yang ada dilapangan, termasuk semua anggota cheers yang tengah berkumpul.

"Gabriel Kevin bisa diam ga?!" Marah Lala pada kedua cowok itu dan sontak membuat keduanya menarik kepalanya mereka.

Karena kedua cowok itu anggota cheersnya menjadi tidak fokus dan beralih memperhatikan tingkah mereka.

"Biasa kak, habis dicocokin racun jadinya ya gini." Kali ini kepala Putra yang muncul.

"Suruh diem ya Put." Bilang Lala pada ketos itu.

"Sip." Putra mengangkat jempolnya.

Lala menghela napas, lalu kembali fokus pada anggotanya yang duduk didepannya.

"Ada pertanyaan?" Tanya Lala dari atas podium.

"Kak." Nadine mengangkat tangannya.

"Ya Nadine."

"Nih acara kapan selesai?"

"Acaranya selesai tang-"

"Bukan acara itu, maksud gue ini kumpul-kumpulnya kapan bubar. Panas tau, dari pagi sampe istirahat ga selesai-selesai nih kumpul-kumpulnya." Potong Nadine sambil mengipasi lehernya dengan kipas Chilla yang tadi ia pinjam.

"Kalau emang ga ada yang mau nanya udah boleh bubar kok." Balas Lala.

"Ini ada yang mau nanya ga? Kalau ada tanya buruan, gak tau apa ini panas banget." Ujar Nadine kesal pada anggota cheers yang duduk berbaris didepannya.

"Ada pertanyaan?" Tanya Lala lagi.

Seorang perempuan yang duduk dibarisan belakang mengangkat tangannya.

Melihat itu sontak Nadine langsung membulatkan matanya, menatap cewek itu tajam.

"Ya kamu." Tunjuk Lala ke perempuan tadi.

Karena takut dengan tatapan Nadine, perempuan itu pun menurunkan tangannya perlahan.

"En-enggak kak." Jawabnya takut-takut.

SAPRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang