"Sebagai pacar, ga seharusnya lu ngekang pasangan lu. Karna gimana pun setiap orang butuh ruangnya masing-masing." -Ken, si badboy terbucin.•••
Bintang mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tengah basecamp mereka, setelah sebelumnya menggeser paksa tubuh Vino yang tiduran disofa itu.
"Lu abis dari mana, muka lu gelap amat." Cibir Vino yang kini tiduran dikarpet pada Bintang.
Bintang melirik Vino malas, "iya, kek masa depan lu kan." Ejeknya balik.
"Lo kenapa dah?" Tanya Julian yang muncul dari dapur.
"Ken mana?" Bintang balik bertanya.
"Dibelakang nyebat." Vino menunjuk halaman belakang rumah yang ada dibelakangnya.
Bintang langsung berdiri dan berjalan kearah halaman belakang dan tanpa sengaja menyenggol bahu Julian, membuat minuman yang cowok itu pegang tumpah.
"Bintang babi emang." Umpat Julian meratapi minumannya.
"Woi," tegur Bintang dari depan pintu, "ngapai lu?"
Ken menatap Bintang malas, "ngepet, ga bisa lihat mata lu."
Bintang mengabaikan candaan Ken, cowok itu mengambil satu batang rokok Ken dan menghidupkan rokok itu.
Ia menghisap rokok itu sambil menatap kosong halaman gersang didepannya.
"Galau ga modal lu." Bilang Ken kesal karena Bintang mengambil rokoknya tanpa izin.
"Ada apa?" Tanya Ken setelah beberapa menit mereka sama-sama diam.
Bintang memperhatikan rokoknya, "Nadine kek nya lagi ada masalah."
"Terus?" Ken mengisap rokoknya.
"Lu kan cowoknya, tanyain gih."
"Ya lu abangnya."
"Gue serius."
Ken menghela napasnya, membuat asap rokok yang ia hisap keluar, "gue emang pacarnya, tapi bukan berarti gue harus ikut campur sama semua urusannya. Dia juga butuh privasi. Kalau emang dia mau cerita ke gue dia bakalan cerita kok."
"Lu bisa bijak juga ya."
"Bukan bijak tapi emang gitu kenyataannya. Semua orang pasti butuh ruangnya masing-masing kan."
"Iya gue tau, tapi seenggaknya telpon dia kek, tanya dia dimana. Serius dah, gue khawatir banget sama tuh anak." Ujar Bintang sedikit frustasi.
"Tadi tuh anak bener-bener sensitif bang-"
"Bang Ken." Panggil Gavin menarik atensi keduanya.
Gavin berjalan menghampiri kedua cowok itu, "Nadine dimana?"
Ken menatap Gavin bingung, "ya mana gue tau, lu kira gue emaknya."
"Tolong tanyain dong." Pinta Gavin berdiri sedikit jauh dari mereka.
"Emang ya lu dua, tanya sendiri gih. Ogah gue." Ken mematikan rokoknya di asbak yang ada disampingnya.
Ken sadar kok Gavin ga mau dekat dia sama Bintang karena asap rokok.
"Tanyain dong, gue chat ga dibales, telpon gue juga ga diangkat sama dia." Jelas Gavin duduk disamping Ken yang bersamaan dengan Nathan yang baru saja muncul dari pintu dapur.
"Ken. Tel-"
"Iya, iya. Ini gue telpon." Dengan cepat Ken memotong ucapan Nathan yang masih berdiri didepan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAPRI
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sapri atau kepanjangnya Sandjaya's Princess merupakan sebutan yang saudara dan teman-teman Nadine tujukan padanya. Nadine, si cucu perempuan terakhir Sandjaya yang sifatnya berbanding kebalik dengan Pratami, sepupu perempuan...