"Kalau sayang itu dijaga, bukan dirusak dude." -Prinsip Ken, si badboy bucin yang akhir-akhir ini lagi sibuk, soalnya bentar lagi ujian kelulusan.•••
"Pri!" Panggil Kevin pada Nadine yang hendak memakai helmnya.
"Paan?" Nadine menurunkan helmnya.
"Mau kemana lo? Emang lo ga latihan? Tumben dikasih bawa motor, udah ga dikurung lagi lu? Penampilan lu juga udah balik ke semula." Tanya Kevin bertubi-tubi.
Nadine menghela napas, "gue ada urusan, nanti gue balik lagi kesini, motornya gue bawa kabur diam-diam, sejak kapan gue dikurung, emang gue burung apa dan penampilan gue, lo tau alasannya kan." Ia menatap Kevin malas.
"Ini tongkat buat apaan?" Nando tiba-tiba muncul dibelakang Nadine, mengeluarkan tongkat baseball yang Nadine bawa.
Nadine mengambil tongkat itu dan kembali memasukkannya kedalam tasnya, "buat ngerusakin mobil orang."
"Udah? Ga ada pertanyaan lagi kan?" Nadine menatap kedua cowok itu bergantian.
"Pri lo-"
"Nanti aja nanya nya, gue lagi buru-buru nih." Nadine menyela ucapan Agam yang baru saja menghampiri mereka.
Ia memakai helmnya, menyalakan motornya dan melajukan motornya itu setelah sebelumnya mengelekson singkat ketiga cowok itu tanda pamit.
Nadine ga bohong kalau dia lagi buru-buru, soalnya dia cuma punya waktu satu jam sebelum balik ke sekolah buat latihan cheerleader.
Satu jam cukup untuk sekedar membuat keributan dikantor Gara dan juga merusak mobil cowok itu.
Iya, tongkat baseball itu beneran ia gunakan untuk merusak mobil orang.
Gara masih termasuk orang kan?
Atau, udah termasuk sampah?
Tapi sebelum merusak mobil cowok itu, akan lebih seru jika Nadine membuat keributan terlebih dahulu.
"Gara ada?" Tanyanya pada resepsionis berpenampilan menor yang ada dibalik meja resepsionis itu.
"Sebelumnya sudah buat janji?" Tanya respsionis itu sopan.
"Garanya ada engga?" Balas Nadine juga bertanya.
"Kam-"
"Gue cuma nanya, Gara ada dikantor apa engga?" Potong Nadine malas.
"Pak Gara ada dikantor, tapi ka-"
Belum sempat resepsionis itu menyelesaikan kalimatnya, Nadine sudah lebih dulu berjalan kearah lift dan menekan lantai 10, lantai dimana ruangan Gara berada.
Jangan tanya Nadine tau dari mana, karena ia sering diajak oleh Tami kesini sebelumnya.
Nadine mengabaikan tatapan karyawan Gara yang menatapnya dengan tatapan menilai.
Seragam yang dilapisi jaket hitam tak terkancing, sepatu converse warna-warni dan juga tas yang didalamnya menyembul tongkat baseball.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAPRI
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sapri atau kepanjangnya Sandjaya's Princess merupakan sebutan yang saudara dan teman-teman Nadine tujukan padanya. Nadine, si cucu perempuan terakhir Sandjaya yang sifatnya berbanding kebalik dengan Pratami, sepupu perempuan...