b a b u

1.2K 401 127
                                    


"Gue bucin sama pacar gue sendiri, wajar. Lah situ, bucin kok sama pacar orang." -Ken, bucin mampusnya Sapri

•••

"Ken, masih lama ga?" Nadine menoel-noel lengan Ken yang tengah berdiskusi dengan teman satu geng motornya.

"Sebentar." Jawab Ken.

"Huwa!" Teriak Nadine bosan.

"Diem Pri." Tegur Kevin yang juga ada si situ.

Nadine melirik Kevin sinis, "ngatur ae lu babu," lalu menggeser badannya mendekati Ken.

"Ken, ini kapan ke tamannya? Keburu malam tau." Jengah Nadine lelah, pasalnya sudah hampir satu jam mereka berada dibasecamp Asgeirr.

Ken yang sudah selesai pun menarik tangan Nadine keluar dari rumah dua tingkat itu, "lo gue anter pulang ya."

"Lah kok?" Bingung Nadine.

"Anak-anak mau nyerang malam ini, Bintang masih dihukum sama opa lo. Mau gak mau gue yang harus turun tangan. Lo pulang aja ya, biar gue anter." Ken mengelus punggung tangan Nadine dengan jari jempolnya.

Nadine melepas genggaman tangan Ken kasar, "gak! Gue gak mau pulang, gue mau ke taman. Pokoknya harus ke taman. Kalo lu gak mau ngantar, gue bisa pergi sendiri kok."

"Gak boleh." Jawab Ken cepat.

"Tapi gue mau ke taman Ken."

"Iya kita ke taman, tapi gak malam ini. Gue janji, besok kita bakal seharian main di taman. Gak bakal pulang sampai lo yang minta pulang."

Nadine mengangkat jari kelingkingnya kedepan wajah Ken, "janji?"

Ken tersenyum, menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking kecil Nadine, "janji."

"Yaudah ayo pulang!" Ajak Nadine setelah melepaskan tautan jari mereka.

Nadine berjalan mendahului Ken menuju mobil cowok itu seraya menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Buka dong."

"Emang tadi naik mobil itu?"

Nadine mengkerutkan keningnya, "ya kan tadi kesininya naik ini."

"Itu mobil Dean sayang."

Nadine diam ditempat, lalu berdiri didepan mobil itu guna melihat plat mobil itu.

B 17 EAN

"Jadi mobil lu dimana?"

"Tuh," Ken menunjuk mobilnya yang terparkir didepan pagar menggunakan dagunya.

Dengan perasaan malu Nadine jalan cepat menuju tempat mobil Ken terparkir, "bodoh, bodoh, bodoh, lu kok bisa bodoh banget sih Sapri." Gumamnya sambil memukul dahinya berkali-kali.

"Buka!" Titahnya tanpa melihat Ken.

Ken tersenyum tipis, lalu membuka pintu mobil itu.

SAPRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang