"HERA!!!"
AKHHH!!!
Hera terkejut mendengar teriakan Ares di belakangnya, namun ia lebih terkejut lagi ketika melihat Ares yang sudah bersimbah darah dengan anak panah menancap di dada sebelah kirinya. Seketika ia merasa dunianya runtuh melihat matenya terkapar seperti itu.
Hera mendengar dan melihat pergerakan di pohon tak jauh ia berada, matanya menyipit. "MANUWELLA! KEJAR DIA!" Manuwella yang baru datang membawa cemilan pun langsung mengejar sosok di balik pohon tersebut.
"Ares, ku mohon bertahanlah," lirih Hera.
Hera berfikir keras bagaimana caranya agar anak panah itu lepas tanpa menyakiti tubuh Ares. Ia tidak bisa melepasnya ia hanya bisa mengobati. Dalam hati ia memaki Kendrich yang lama sekali datang.
"Salam Luna,"
"Cepat bawa Ares ke rumah sakit!"
Mereka pun langsung membawa Ares ke rumah sakit pack. Untung saja rumah sakit tidak jauh dari tempat mereka berada.
Setelah sampai di rumah sakit Ares langsung di tangani. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, Kendrich menyuruh sang Luna untuk menunggu di luar. Alpha Zeus dan Luna Meghan pun sudah ia kabari dan mereka sedang dalam perjalanan.
"Bagaimana? Apakah aku sudah bisa masuk?" tanya Hera ketika Kendrich keluar dari ruangan.
"Salam Luna, Anda boleh masuk. Tapi, ada hal penting yang harus saya sampaikan."
∆∆∆
"Anak panah yang menancap di tubuh Alpha memiliki racun wolfsbone, saya harap Anda tau seberapa bahayanya wolfsbone bagi kaum werewolf."
Hera mengangguk sedikit banyak ia juga tayang tentang racun itu. Wolfsbone adalah racun mematikan bagi kaum serigala, entah mengapa Hera juga tidak tau karena ia tidak sempat bertanya kepada Ares.
"Meskipun tidak mengenai organ vital, namun kemungkinan Alpha Ares akan sadar sekitar tiga sampai empat hari lagi."
"Saya sudah meminta Beta Jack untuk menyelidiki semuanya," tambah Kendrich lagi.
"Apakah ada hal lain?" tanya Hera, Kendrich menggeleng.
"Baiklah aku pergi dulu,"
Dokter Kendrich menatap punggung Luna baru mereka. Dalam hati ia berkata, 'Mungkin mereka sudah mulai menyerang lagi.'
∆∆∆
Hera kembali lagi ke ruangan dimana Ares berada, di sana sudah ada Luna Meghan beserta suaminya.
"Ibu," sapa Hera.
Wanita yang harusnya sudah paruh baya di dunia manusia itu tersenyum dengan kehadiran mate anaknya ini.
"Duduklah,"
"Kapan Ibu dan Ayah sampai?"
"Baru saja, apa yang dikatakan Kendrich?"
"Alpha Ares terkena wolfsbone, Bu. Untung saja tidak mengenai organ vitalnya, namun meskipun begitu mungkin perkiraan Alpha Ares sadar sekitar tiga atau empat hari lagi," kata Hera sendu. Ia menatap wajah pucat Ares, sebegitu menyeramkan kah wolfsbone ini?
"Wolfsbone memang berbahaya, sedikit saja racun itu mengenai tubuh kaum kamu maka dampaknya akan sangat fatal. Seperti perak bagi para vampir."
Hera menghela nafasnya. 'Berry apa yang harus kita lakukan?'
'Aku tidak tau, Blacky juga tidak bisa di hubungi,' kata Berry yang juga merasakan sakit melihat matenya seperti ini.
'Berry, bolehkah aku menggunakan kekuatanku untuk mengobati--'
KAMU SEDANG MEMBACA
HERA [END]
FantasyAwalnya Hera Athena Demeter hanya seorang manusia biasa yang mendapat beasiswa di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman. Namun semua itu berubah ketika ia mendapati fakta bahwa ternyata ia merupakan manusia serigala. Objek yang selama ini ia...