"Aku akan menemaninya," kata Ares. Ya dia akan di samping matenya untuk pergi ke gunung Everest tersebut.
'Alpha, maaf mengganggu. Ada hal yang harus saya dan Manuwella sampaikan.' Beta Jack me-mindlink Ares.
"Tolong tinggalkan aku bersama mate ku," dengan patuh mereka yang ada di sana pun meninggalkan ruangan tersebut.
"Bukalah matamu, sweety mate. Aku tau kau sudah sadar," Hera pun lalu membuka matanya.
"Ares,"
"Kenapa kau menyembuhkan ku? Kau tau itu akan menyakitimu, sweety mate. Aku tak suka,"
Hera menggeleng. "Aku khawatir padamu, Ares."
"Aku lebih khawatir jika kau begini," Ares menggenggam tangan Hera, "kita akan menemukan ibumu bersama-sama."
Hera menitikkan air matanya, sungguh ia sangat ingin bertemu dengan orang yang sudah melahirkannya. Biarpun mereka sudah membuang Hera tapi nyatanya mereka tetap orang tuanya. "Aku tak kenal siapa ibuku,"
"Meskipun kau tak mengenalnya, aku yakin ikatan ibu dan anak yang akan membawamu ke sana, aku akan selalu mendampingi mu sweety mate."
Hera tersenyum ia bangun dan memeluk Ares. "Terima kasih," isaknya. Berada di samping Ares rasanya ia seperti di cintai dan terlindungi. Bolehkan ia berharap Ares akan selalu bersamanya?
∆∆∆
"Saya tidak menemukan sesuatu yang janggal saat berpatroli di bagian utara dan barat, di sana belum terlihat ada pergerakan sama sekali, Alpha." Beta Jack mengungkapkan apa yang sudah ia dapatkan saat menjaga daerah utara dan barat.
Saat ini mereka sedang melakukan rapat dadakan bersama Jack dan Manuwella.
"Tapi, Alpha. Hal seperti inilah yang harus kita waspadai, penghisap darah itu tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti dulu."
"Ya, aku tau. Peeter akan bermain bersih sekarang, bahkan aku tau mungkin sesuruh dia juga yang ingin melukai Hera tadi," ungkap Ares. Ia tidak mungkin salah karena hanya vampir lah yang memiliki kemampuan berlari tercepat.
"Saya tidak bisa menangkap makhluk itu, tetapi saya mendapatkan beberapa anak panah miliknya." Manuwella memberikan beberapa anak panah yanh berhasil ia rebut dari makhluk itu. "Dan bodohnya lagi vampir itu tidak membawa penyamar aromanya, sebab ketika sudah melewati daerah klan serigala aroma tubuhnya kembali menguar."
"Bukan tidak membawa, tetapi ia menjatuhkannya." Lagi-lagi Ares menerima sebuah benda yang mirip kendi namun tempat itu sangat kecil.
Ares menerima dua barang itu. "Ujung anak panah ini terdapat wolfsbone," kata Ares.
Lalu ia memandang Jack dan Manuwella. "Kita akan berangkat ke Kastil Peeter sekarang," ia memandang Manuwella. "Kau harus menjaga mate ku, bilang padanya aku pergi mengunjungi sahabat lamaku,"
"Maaf Alpha bukankah malam ini adalah bulan purnama?" tanya Beta Jack, karena pada setiap bulan purnama mereka harus berganti shift dengan serigala, dan serigala mereka akan mencari perburuan. Namun hal itu hanya bagi serigala yang belum memiliki menemukan mate, lain halnya jika sudah menemukan mate mereka harus menjaga matenya karena pada saat itu para shewolf akan mengalami masa heat. Beruntunglah bagi para pejantan karena jika mereka melakukan penandaan maka shewolf juga akan mengalami masa heat nya beberapa hari kemudian dan jika tak berapa lama lagi bulan purnama maka pada saat malam itu shewolf juga akan mengalami kembali masa heat itu.
"Baiklah, dini hari nanti kita akan berangkat,"
∆∆∆
Hera termenung di balkon kamarnya dan Ares. Ia merenungi nasib yang sekarang ia jalani, Queen of the Earth? Apa itu? Ibunya berada di gunung everest? Bagaimana bisa? Hera memijat pelipis nya yang terasa sangat pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERA [END]
FantasíaAwalnya Hera Athena Demeter hanya seorang manusia biasa yang mendapat beasiswa di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman. Namun semua itu berubah ketika ia mendapati fakta bahwa ternyata ia merupakan manusia serigala. Objek yang selama ini ia...