"Benar, My Queen. Hamba adalah kekuatan Anda, Restvefire Controller. Kekuatan pengendali api, kekuatan ini muncul karena penyihir api yang mencoba untuk menyelamatkan Anda meskipun sebenarnya kekuatannya tidak mampu. Berkat ketulusan dan kegigihan yang ia miliki, saya mengijinkan dia untuk mencapai level biru dengan cepat."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Restvefire Controller langsung berubah menjadi api. Ia masuk ke dalam liontin yang Hera miliki. Liontin tersebut sudah penuh, tidak ada lagi lubang liontin yang tersisa yang artinya kekuatan Hera berdasarkan liontin tersebut sudah terkumpul.
Tubuh Joselyn yang awalnya menghilangkan sekarang sudah kembali ketika Restvefire Controller masuk ke dalam liontin Hera.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Hera, mereka sudah mendekati Joselyn yang tampak linglung itu.
"Apa? Mengapa aku seperti bangun tidur? Apa yang terjadi?" tanya Joselyn beruntun, terakhir Jose ingat adalah dia melawan badai dengan api biru.
"Astaga! Aku melihat dengan jelas bahwa api yang ku keluarkan adalah biru!" seru Jose.
"Ya, karena kekuatan Luna yang mempercepat kenaikan tingkat untukmu. Berterima kasihlah karena kau tidak perlu untuk menunggu hingga berpuluh tahun lagi," jawab Manuwella.
Mulut Jose terbuka. "Benarkah?" tanyanya takjub.
"Aku tidak tau, tapi Restvefire Controller mengatakan persis seperti Jose bilang," ucap Hera.
Jose langsung menerjang Hera dengan pelukan. "Terima kasih, Hera! Kau memang yang terbaik!" serunya disertai kecupan di akhir kalimat.
"Jose aku merasa mual mencium aroma mu, bisakah kau tidak memelukku?" tanya Hera tak enak hati. Pasalnya rasa mual itu tiba-tiba datang sendiri, ia tidak tau mengapa rasanya mual ketika Jose memeluknya. Padahal aroma Jose berbau buah-buahan.
Ngomong-ngomong mengapa Hera rasanya kepingin makan buah apel? Apel seperti di panti dulu, apel hitam.
Astaga! Dia sangat merindukan ibu panti dan adik pantinya. Tanpa terasa air mata Hera mengalir. Sudah lama dia berada di sini, pasti orang-orang di dunia manusia mencarinya apalagi ibu panti yang setiap minggu selalu menelpon. Dan juga pasti banyak pelanggannya di St*rbucks yang merindukan kopi racikannya.
"Hera maafkan aku, aku hanya terlalu senang tadi, aku tidak bermaksud memelukmu," ucap Jose menyesal. Ia tidak marah, bahkan Jose tau bahwa Hera sedang dalam masa sensitif jadi dia memaklumi hal tersebut.
"Hiks, aku tidak marah hanya saja aku ingin makan apel hitam di panti hiks, aku juga rindu mereka terutama ibu panti hiks," ucap Hera disertai isakan yang ia keluarkan. Entah mengapa tangis itu semakin kuat yang awalnya hanya isakan sekarang tambah menjadi.
Manuwella mengernyit bingung, ia menatap Joselyn yang sedang memandang Hera dengan tatapan bengong.
'Jose, apa yang terjadi? Mengapa Luna jadi seperti ini? Apakah pengaruh dari kekuatannya yang baru masuk itu?' tanya Wella melalui mindlink.
'Kau harus tau sesuatu, Hera sedang mengandung--'
"Apa?! Luna sedang mengandung?! Mengapa kau tidak memberitahu ku, Jose?! Dengan begitu aku bisa lebih ketat menjaganya!" kata Manuwella tanpa melalui mindlink yang pastinya akan terdengar oleh Hera.
Hera mendongak, Wella bilang apa? Dia sedang mengandung?
"Apa maksudmu, Wella? Aku sedang mengandung? Benarkah?" tanya Hera, kembali matanya berkaca-kaca.
Jose menelan ludahnya, ia mengutuk dirinya yang telah menyembunyikan kehamilan Hera. Sebenarnya dia ada alasan mengapa tidak memberitahukan hal tersebut, dia hanya tidak ingin Hera menjadi lemah hanya karena bayi yang ia kandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERA [END]
FantasyAwalnya Hera Athena Demeter hanya seorang manusia biasa yang mendapat beasiswa di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman. Namun semua itu berubah ketika ia mendapati fakta bahwa ternyata ia merupakan manusia serigala. Objek yang selama ini ia...