"Wow Edward, ternyata kita mendapatkan tamu besar hari ini,"
"Siapkan jamuan yang paling spesial buat mereka, aku tidak mau tamuku kecewa dengan pelayanan yang kurang menyenangkan."
"Tidak usah berbasa-basi Peeter!"
"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti," kata Peeter.
Ares menggeram. Vampir ini benar-benar menyulut emosinya.
"Tidak usah berpura-pura, aku tau kau yang ingin mencelakai mateku!"
"Mate mu? Luna? Hm ya aku ingat," Peeter terkekeh. "Aku hanya ingin mengunjungi Luna baru klan kalian, mengingat tidak ada undangan untukku saat pengangkatan Luna, apakah aku salah?"
Lagi-lagi Ares menggeram.
"Luna ternyata cantik, andai saja Luna adalah mateku," Peeter terkekeh, oh maafkan aku mateku, sungguh aku hanya ingin bermain-main saat ini, ucap Peeter dalam hatinya. "Bisa saja aku mengambilnya darimu," lanjut Peeter masih dengan kekehan nya.
Ucapan Peeter lagi-lagi membuat murka Ares.
"Jangan pernah menyentuh mi.lik.ku sedikitpun! Aku tidak akan segan-segan menghabisi nyawamu!" desis Ares tajam. Ia tidak akan membiarkan siapapun mengambil Hera darinya.
"Wow, aku sangat takut,"
"Apa yang kau inginkan, sialan?! Tak cukup puaskah kau membantai habis klan ku waktu itu?!" tanya Ares murka. Sungguh ia tidak tau rencana busuk apa lagi yang akan dilakukan vampir satu ini. Ia sudah cukup bersabar dulu tidak menghabisi nyawa vampir ini, tapi jika sekarang mate jadi taruhannya demi apapun dia bersumpah untuk membantai siapapun itu!
Mata Peeter menyalang. "Kau bilang tidak cukup? Ya, Ares! Memang tak cukup, dan aku tidak akan pernah puas jika kau masih bisa bernafas dengan tenang! Aku akan membalas semua perbuatanmu!" tunjuk Peeter ke wajah Ares.
Brakkk
Peeter terjungkal karena mendapatkan serangan tiba-tiba dari Ares. Peeter mengangkat tangannya ketika Edward--pengawal Peeter-- ingin menyerang Ares dan Beta Jack.
"Vampir bodoh! Bukan aku yang melakukannya, sialan!" murka Ares lagi, tidak bisakah sedikit saja vampir ini menggunakan otaknya? Entah dibawa atau tidak benda lunak itu.
"Ya, bukan kau. Tetapi iblis dalam tubuhmu!"
Ares ingin menyerang Peeter lagi, tetapi perkataan Peeter membuatnya terdiam.
"Aku akan membuat kau merasakan apa yang ku rasakan! Aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya kehilangan mate!" lalu Peeter menghilang digantikan dengan asap hitam. Sialan! Vampir sialan!
∆∆∆
"Mengapa kau memanggilku, Mariana?"
Mariana membungkuk hormat. "Maafkan saya, Luna. Karna saya sudah lantang menyuruh Anda untuk menemui saya,"
Hera tersenyum. "Tidak apa-apa, jangan sungkan padaku,"
"Ada apa?" tanya Hera lagi.
"Luna, apakah Alpha sudah memberi tahu Anda sesuatu?"
Hera mengernyit bingung. "Sesuatu? Apa itu?"
Mariana menghela nafas, mungkin Alpha Ares tidak sempat memberitahu matenya mengingat ia harus pergi bertemu dengan vampir itu.
"Waktu Anda hanya tinggal 27 hari untuk melakukan perjanjian darah dengan Queen of the Earth, Luna." Jelas Mariana.
Hera termenung. Ya ia tau bahwa waktunya tinggal sedikit, tapi bukankah Ares akan menemaninya? Maka dari itu ia akan menunggu Ares datang terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERA [END]
FantasíaAwalnya Hera Athena Demeter hanya seorang manusia biasa yang mendapat beasiswa di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman. Namun semua itu berubah ketika ia mendapati fakta bahwa ternyata ia merupakan manusia serigala. Objek yang selama ini ia...