Extra part

2.7K 331 8
                                    

Hari ini, tepat seminggu setelah pertarungan itu, pack Blood Dark kini kembali berbahagia. Alpha dan Luna mengumumkan bahwa calon Alpha mereka sudah hadir. Dan tentu saja hal tersebut merupakan berita besar. Mereka melakukan pesta dan mengundang seluruh klan agar dapat menikmati kebahagiaan dari pasutri itu.

"Alpha, Luna, selamat. Saya yakin calon Alpha akan tampan seperti ayahnya dan baik hati seperti Luna," ucap Merliah. Klan mermaid juga menghadiri pesta tersebut, mereka memiliki kaki berkat Mariana.

Hera tersenyum, ia langsung memeluk Merliah. "Aku sangat bahagia kau datang," ucapnya. "Bagaimana dengan kalian? Apa little mermaid sudah terlihat?" tanyanya.

Carlos merengkuh pinggang Merliah, ia tersenyum. "Sepertinya anak kita akan berteman baik," ucapnya.

"Benarkah? Wow selamat untuk kalian! Ya, aku berharap mereka akan berteman baik," ujar Hera. Ia memandang Ares yang sedang berbincang dengan salah satu Alpha yang hadir.

Masalah Ares dan Peeter sudah terselesaikan secara kekeluargaan. Tidak ada perkelahian diantara mereka karena jika itu terjadi maka akan memicu peperangan kembali. Maklum saja, Ares dan Peeter sama-sama memiliki watak yang keras, sehingga jika mereka kembali beradu argumen maka dapat dipastikan mereka akan mengibarkan bendera perang.

"Di mana Joselyn? Aku tidak melihatnya sedari tadi," tanya Merliah.

Hera tertawa. "Kau tau, ternyata Jose adalah mate Peeter. Aku tidak menyangka ternyata dia sudah menemukan matenya tetapi ia malah kabur tanpa alasan," ucap Hera. Joselyn yang memiliki nama lengkap Joselyn Dushenka Danilova itu ternyata mate Peeter, mate yang ia sangka sudah meninggal akibat peperangan yang nyatanya Joselyn kabur sebelum peperangan itu terjadi.

Merliah juga tertawa. "Aku tau, pasti Joselyn memiliki alasan yang konyol mengapa ia kabur," katanya. Merliah bisa membayangkan itu. Karena selain penyihir putih, mermaid juga terkenal ahli meramal dan melihat masa lalu.

"Ya kau benar, Joselyn adalah wanita dengan segala tingkah konyolnya yang pernah aku temui," kata Hera.

"Luna, kami ingin pamit, kami tidak bisa meninggalkan kerajaan kosong dalam waktu yang lama," pamit Merliah. Para petinggi kerajaan pun sedang berkumpul di sini, hal tersebut karena perintah langsung dari Ares. Dia ingin tiada satupun yang melewatkan momen bahagia ini.

"Aku akan memanggil Ares dulu,"

"Tidak perlu, Luna. Alpha sedang berbincang," ucapnya. "Jaga kesehatanmu, kita akan bertemu lagi nanti,"

"Kau pun harus menjaga kesehatanmu," ujar Hera. Merliah dan Carlos pun berlalu.

"Sweety mate," panggil Ares.

Hera tersenyum, ia mendekati Ares. Tapi Ares menghentikannya. "Tidak, jangan bergerak. Biar aku yang mendatangimu,"

"Kau tau, aku sangat bahagia," ucapnya ketika sudah berada di dekat Hera.

Hera tersenyum, ia membelai wajah Ares yang ditumbuhi bulu-bulu tipis itu. "Aku juga," katanya. "Rasanya aku tidak sabar lagi untuk melihat mereka di dunia ini,"

Ares mengangguk, ia tersenyum. Terlihat jelas sekali binar bahagia pada manik hijau milik Ares. "Aroma mu sangat harum, bahkan klan lainpun bisa merasakannya. Aku yakin mereka akan menjadi makhluk hebat,"

Ya, tubuh Hera mengeluarkan aroma yang memabukkan. Bahkan para makhluk yang belum mendapatkan mate pun merasa Hera adalah matenya. Hal itu dikarenakan Luna sekaligus Queen of the Earth sedang mengandung penerusnya, aroma itu berasal dari anak-anaknya. Tentu saja hal itu juga membuat Ares kalang kabut, pasalnya banyak para laki-laki yang berusaha mendekati Hera.

"Hera, Ares," panggil seseorang.

Mereka menoleh, sepasang suami istri menghampiri mereka.

"Ibu," ucap Hera.

HERA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang