30 [Timmy Controller]

2.1K 299 2
                                    

"Sebentar lagi kita akan sampai ke perkampungan manusia," kata Manuwella sambil melirik peta yang dipegang Hera. Peta tersebut hanya bisa dilihat ketika yang memegangnya adalah Hera, jika tidak maka peta tersebut hanya menampilkan sebuah kertas peta yang kosong. Memang aneh, tetapi di dunia penuh imajinasi, dunia di luar nalar manusia ini, tidak ada yang tidak mungkin bukan?

Kening Hera berkerut. "Kampung manusia?"

Manuwella mengangguk. "Benar, Luna. Di dunia ini juga terdapat klan manusia, entah apa perbedaan antara Anda dan klan manusia di sini, saya tidak tidak tau karena saya tidak pernah pergi ke dunia manusia." Jelas Manuwella.

"Jose?"

"Siap, Luna. Saya akan menjelaskannya," kelakar Joselyn.

"Jadi, Hera. Dunia manusia yang dulu pernah kita tinggali berbeda dengan klan manusia yang berada di sini. Perbedaannya adalah, jika di dunia manusia tersentuh oleh teknologi yang modern sedangkan klan manusia di sini sama sekali tidak pernah tersentuh oleh teknologi," jelas Jose.

Hera mengangguk, ya selama ia di dunia immortal ini tak pernah sekalipun ia melihat seseorang menggunakan alat komunikasi modern seperti di dunia manusia. Hera pernah melihat alat modern hanya di mansion saja seperti di rumah sakit atau dapur mansion. Sedangkan di rumah penduduk pack mereka masih menggunakan alat tradisional.

Mungkin mereka lebih mudah melakukan mindlink, teleportasi, dan sebagainya dibandingkan menggunakan telepon atau transportasi lainnya.

Tapi, jika mereka berpergian jauh maka mereka akan menggunakan kendaraan seperti kereta kuda. Jika dibandingkan dengan mobil Lamborghini, maka kereta kuda disini akan lebih unggul. Hera pun tidak tau mengapa demikian tapi mengingat dunia ini adalah dunia di luar nalar manusia pada umumnya maka akan kembali lagi, tidak ada yang tidak mungkin bukan?

"Jika mereka tidak tersentuh teknologi artinya mereka sama seperti manusia pada zaman dahulu?" tanya Hera lagi.

Jose mengangguk. "Kurang lebih seperti itu,"

"Sebenarnya mereka disebut klan manusia karena mereka adalah nakhluk yang memiliki darah campuran yang tidak bisa berproses. Seperti, kau memiliki darah malaikat dan serigala, jika kau tidak bisa menjadi malaikat maka kau akan menjadi serigala, jika kau tidak bisa menjdi keduanya maka kau akan hanya menjadi manusia dan akan di asing kan di klan manusia ini. Bisa jadi klan manusia termasuk klan buangan." Jelas Jose lagi.

"Tapi, apakah mereka memiliki kekuatan juga?"

"Mungkin, akupun tidak tau karena tidak pernah bertemu langsung dengan klan manusia di sini," cengir Jose.

"Benar, Luna. Mereka juga memiliki kekuatan karena mereka juga termasuk makhluk immortal, tergantung dari darah dominan apa yang mereka miliki," jawab Manuwella, karena ia pernah di utus menjadi mata-mata di klan manusia ini.

"Mengapa klan manusia tidak ada sewaktu pengangkatan ku?"

"Klan manusia memiliki sifat sombong, serakah, iri dengki, fitnah. Mereka merasa bahwa mereka tidak akan membutuhkan bantuan klan lain, maka dari itu mereka tidak akan pernah datang di acara yang di adakan oleh klan lain," jelas Manuwella lagi. Hera mengangguk mengerti, ternyata sifat klan manusia juga manusiawi.

"Luna, sepertinya kita akan menginap di klan manusia dahulu karena hari sudah mulai gelap, tidak mungkin kita bisa melanjutkan perjalanan ini." 

"Baiklah," setuju Hera. "Tapi, Wella, bisakah kau tidak memanggilku Luna?"

Manuwella menggeleng. "Saya tidak bisa, Luna. Anda adalah ratu dan Luna saya," jawab Manuwella.

"Hanya di klan manusia, dan ku mohon sembunyikan identitas ku dan juga kalian."

HERA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang