"Perisai yang saya buat sudah semakin melemah, dan kapan saja perisai itu akan hancur jika semakin besarnya sihir hitam yang mencoba menerobos perisai itu," jawabnya. Ya mungkin saja perasaannya tidak enak karena perisai miliknya sudah melemah.
Perisai itu kemungkinan akan bertahan sekitar satu minggu lagi, dan Orlando tidak menjamin jika sebelum satu minggu perisainya sudah hancur, hal itu disebabkan karena banyak sekali serangan penyihir yang mencoba menerobos masuk ke dalam Blood Dark pack ini.
Sebenarnya bisa saja Orlando menambah kekuatan perisainya tetapi karena ia sedang menyamar sebagai Alpha Ares maka perisai tersebut tidak akan bisa kuat karena kebohongan yang dilakukan oleh malaikat.
Tindakan menyamar sebagai orang lain juga termasuk kebohongan yang harus klan malaikat hindari. Tetapi mau bagaimana lagi? Jika para penduduk pack tau kursi Alpha mengalami kekosongan maka sedikit dari mereka pastinya akan melakukan pemberontakan dan jika hal tersebut terjadi maka pack ini bisa saja hancur dengan sendirinya.
"Apa yang bisa kita lakukan?" tanya Luna Meghan khawatir.
"Jika perisainya benar-benar hancur maka kita harus menyiapkan diri untuk perang melawan para vampir dan penyihir itu," jawab Orlando.
"Aku akan menyuruh Beta Jack untuk mempersiapkan para warrior," ucap Luna Meghan. Wanita itu langsung berlari untuk menemui Beta Jack.
Orlando memandang bulan yang sedang bersinar terang itu, ia mendesah pelan. Tiba-tiba Orlando merindukan adik perempuannya, gadis kecil yang tak pernah merasakan kasih sayang orang tua itu harus mengemban tanggung jawab yang sangat besar.
Sebenarnya, baik Charlos maupun Orlando mereka sering memantau Hera lewat kolam suci di langit. Mereka selalu merantau kegiatan Hera dari kecil hingga ia dewasa. Orlando kerap kali merasa geram atas kasus bullying yang selalu adiknya dapatkan. Tetapi semua itu hanya bisa tertahan dalam hatinya, klan malaikat tidak diperbolehkan sesuka hati masuk kedalam dunia manusia. Mereka akan datang ke dunia manusia jika mendapat misi tertentu saja.
Dalam hati, Orlando berdoa semoga saja semua ini cepat berlalu agar adiknya bisa memiliki keluarga yang bahagia dan ia bisa memeluk adiknya dalam bentuk nyata, bukan khayalan yang sering ia lakukan ketika merindukan sang adik. Ia hanya bisa berdoa, karena apapun yang ia lakukan jika tidak mendapat restu dari sang Maha Kuasa maka semuanya akan sia-sia.
∆∆∆
Gurun.
"LUNA!"
Manuwella berteriak, kakinya meluruh, bersamaan dengan air matanya yang mengalir.
Tidak ada yang lebih penting dibanding nyawa sang Luna, tetapi apa sekarang? Sekarang Luna-nya sudah pergi tersapu tornado itu, sekarang apa yang harus ia lakukan? Mengejar tornado dengan kecepatan dahsyat itu? Ya mungkin hanya itu yang bisa ia lakukan mengejar tornado itu meski tak masuk akal.
Wella bangkit, ia memandang nanar tornado yang mulai menjauh. Ia langsung berganti shift dengan serigalanya, serigala coklat kehitaman itu berlari di tengah gurun yang sudah tersapu tornado.
'AAUUUUUUUUUUU!!!' Lolongan suara Manuwella seakan akan-akan memanggil semua makhluk di muka bumi untuk menolong sang Luna.
'AAUUUUUUUUUUU!!!'
Bukan lolongan milik Manuwella melainkan lolongan milik serigala Joselyn yang sudah berlari di depan serigala milik Wella.
Joselyn juga merasakan terpuruk dengan tersapunya Hera, ia merasa menjadi saudari yang buruk buat Hera. Bukankah mereka sudah menjadi saudari sejak insiden di danau itu?
Joselyn memang tidak banyak membantu dalam perjalanan mereka, karena kekuatan yang ia miliki hanyalah api, api hanya akan berguna jika berhubungan dengan air namun disaat tanah gersang seperti ini apakah api bisa membantunya? Yang ada api akan membuat keadaan semakin kacau.
Mereka terus berlari tanpa berfikir bahwa yang mereka lakukan adalah perbuatan yang sia-sia.
Sedangkan di dalam tornado, Hera sedang melayang bersamaan dengan debu yang terisap oleh tornado tersebut.
Hera tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang, kepalanya pening rasanya tubuhnya ini akan terputus saat itu juga. Ia tidak bisa menggunakan kekuatannya. Jikapun bisa ia tidak akan mampu mengendalikan mereka. Ia tidak bisa berkonsentrasi! Oh Moon Goddes, apa yang harus ia lakukan sekarang?
Mark, Owlye!
Tiba-tiba nama itu terlintas dalam benaknya, ia teringat akan guardiannya. Semoga saja para guardian itu bisa menolongnya.
'Mark, Owlye, ku mohon bantu aku.'
Tubuh Hera langsung mengeluarkan asap putih dan hitam, kedua asap itu berputar seperti ying dan yang lalu kedua asap tersebut menyatu hingga menjadi hewan berbentuk aneh, yaitu tubuh menyerupai merak dengan sayap dan kepala burung hantu.
Mark dan Owlye langsung terbang ke arah Hera yang terputar oleh tornado itu. Mereka menangkap Hera agar duduk dipunggungnya.
'My Queen, jika Anda bisa, tolong perlambatkan masa untuk kita bertiga,'
Hera memjamkan erat matanya, ia berharap meskipun ia tidak bisa berkonsentrasi penuh kekuatan itu akan keluar, dan akhirnya ia bisa mengeluarkan Timmy Controller agar bisa memanipulasi waktu. Dan kali ini ia berharap agar Mark dan Owlye juga merasakan efek dari Timmy itu.
Tornado tersebut lalu berputar lambat, dan hal tersebut dirasakan juga oleh Mark dan Owlye. Tornado yang awalnya seperti kabut yang berpusing kini berubah menjadi sebuah cahaya orange yang berpusing seperti tornado cahaya orange. Jika dilihat benda ini layaknya gasing yang berputar lalu mengeluarkan cahaya dalam film kartun era 2000an.
Mark dan Owlye segera membawa Hera keluar dari tornado tersebut. Mereka terbang di atas ketinggian, samar-samar Hera dapat melihat dua ekor serigala yang berlari di atas gurun. Penglihatan Hera masih mengunang karena efek berputar tadi.
Tornado itu msih berada di satu titik, angin itu tidak bergerak atau berpindah entah apa yang terjadi padahal efek dari Timmy Controller sudah lenyap.
Hera menyipitkan matanya tatkala ia merasa ada yang aneh dari tornado itu. Angin itu perlahan berubah hampir mirip seperti jin Aladin, jika jin Aladin adalah laki-laki maka makhluk ini adalah perempuan. Dari pinggang sampai kepala menyerupai tubuh manusia berjenis kelamin perempuan, dari pinggang sampai kaki merupakan pusaran angin tornado.
"Siapa kau?" tanya Hera dari ketinggian. Meskipun pelan Hera yakin makhluk itu bisa mendengarnya.
Makhluk itu tertawa entah apa yang lucu namun yang jelas semakin ia tertawa semakin besar pula badai yang ia ciptakan hingga membuat serigala Jose dan Wella terpental ke belakang.
"Twistireepthine! Aku adalah Twistireepthine, penguasa seluruh tornado dan seluruh gurun yang ada di dunia ini!"
![](https://img.wattpad.com/cover/267884312-288-k656625.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HERA [END]
ФэнтезиAwalnya Hera Athena Demeter hanya seorang manusia biasa yang mendapat beasiswa di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman. Namun semua itu berubah ketika ia mendapati fakta bahwa ternyata ia merupakan manusia serigala. Objek yang selama ini ia...