Wanita itu membungkuk. "Hormat saya, My Queen. Hamba adalah Nesoilterry Controller, kekuatan Anda yang ke lima. Kekuatan pengendali tanah seperti kekuatan milik golem, tetapi saya memiliki level lebih tinggi daripada dia."
Nesoilterry Controller berubah menjadi cahaya coklat lalu masuk ke dalam liontin Hera. Sekarang permata itu sudah ada lima ditambah dengan batu permata Painite.
Hera memperhatikan keadaan sekitar. Karena sedikit perkelahian tadi ekosistem di sini harus ikut rusak juga. Hera harus bertanggung jawab, sebab ialah yang membuat keadaan di sini menjadi kacau.
Perlahan Hera memejamkan matanya, ia memikirkan bahwa tempat ini kembali lagi seperti sedia kala. Cahaya hijau mulai melingkupi daerah yang terkena kerusakan itu.
"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Hera. Kakinya melangkah mendekati Jose dan Manuwella berdiri.
"Kepalaku masih terasa pusing, aku mau muntah, huek!" Jose memuntahkan apa yang ada dalam perutnya, tetapi yang keluar hanyalah angin saja.
"Kita harus istirahat terlebih dahulu,"
"Tapi, Luna--"
"Wella, aku tau tubuhmu masih lemah. Jangan membantahku, aku juga ingin istirahat." Putus Hera, ia langsung berjalan menuju pohon rindang yang baru saja ia tumbuhkan itu.
"Baiklah," pasrah Wella, ia mengikuti Luna-nya untuk berteduh di pohon rindang itu.
"Dimana bekal kita?" tanya Hera. Karena bekal buah-buahan itu tidak berada padanya.
"Astaga, maafkan saya, Luna. Bekal itu tertinggal di lumpur penghisap. Saya akan mengambilnya sekarang," Wella pun bangun untuk mengambil bekal yang tertinggal itu.
"Aku akan menemanimu, Hera kau bisa menjaga dirimu kan?" tanya Joselyn.
Hera menggeleng. "Tidak perlu, aku akan menyuruh Owlye saja, aku yakin dia akan membantu kita," ucap Hera.
"Saya yang akan--"
"Jangan membantahku, Wella. Beristirahatlah kalian, aku tidak mau kalian melanjutkan perjalanan ini dalam keadaan sakit," ucap Hera.
Tidak berapa lama Owlye datang membawa buah-buahan bekal mereka tadi, bahkan lebih banyak dari itu.
"Salam, My Queen. Ini adalah bekal Anda," Owlye menyerahkan tumpukan buah-buahan itu.
"Ini bukan bekal kami," ucap Hera. Karena bekal mereka sudah agak layu mengingat buah-buahan itu adalah buah yang kemarin.
"Hamba baru memetiknya, My Queen. Beristirahatlah, hamba ijin pamit." Lalu Owlye masuk ke dalam tubuh Hera.
"Kau sangat beruntung memiliki guardian, aku sangat iri," ucap Jose. Ia memakan buah-buahan itu.
Hera terkekeh. "Ingat, iri tanda tidak mampu,"
Jose tertawa. "Aku memang tidak mampu, jika itu aku maka aku akan menyerah. Aku tidak mampu melanjutkan ini lagi,"
Hera mengangguk membenarkan. "Sebenarnya aku juga tidak mampu, tetapi sudah takdirku seperti ini aku tidak bisa mengelaknya," ucap Hera. Sebenarnya ia sudah lelah seperti ini, ia ingin bertemu Ares. Rasanya rindu ini sangat membuncah dadanya, ia tidak sabar lagi untuk pulang dan bertemu keluarganya di sana.
"Jangan sedih, Luna. Saya akan selalu berada di samping Anda," ucap Manuwella mengetahui raut kesedihan sang Luna. Wella tidak tega melihat Luna yang masih berusia belia ini sudah menanggung tanggung jawab yang berat seperti ini. Bagi kaum immortal umur dua puluh satu adalah usia yang sangat muda. Karena mereka dapat hidup sampai beribu-ribu tahun, bahkan ada yang hidupnya kekal jika tidak terbunuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
HERA [END]
FantasyAwalnya Hera Athena Demeter hanya seorang manusia biasa yang mendapat beasiswa di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman. Namun semua itu berubah ketika ia mendapati fakta bahwa ternyata ia merupakan manusia serigala. Objek yang selama ini ia...