22 [Monster 2]

2.4K 344 1
                                    

"JACK!!" teriak Hera ketika melihat Jack pingsan di hadapannya setelah ia berkeliling mansion.

"KENDRICH!" teriak Hera lagi, namun mustahil Kendrich dapat mendengar mengingat mereka sedang berada jauh dari mansion utama.

"Manuwella, cepat cari Kendrich!" namun ternyata Manuwella sudah pergi mencari Kendrich sebelum diperintahkan oleh Hera.

Tidak berapa lama Kendrich datang diikuti Manuwella di belakangnya.

"Ada apa dengan Beta Jack, Luna?"

"Aku tidak tau, tolong obati dia," kata Hera.

"Baiklah,"

"Biar saya bantu," kata Manuwella yang langsung membantu Kendrich memapah Jack.

'Kenapa dia, Hera?'

'Entahlah, aku tidak tau,'

'Kanapa kau tidak mengobatinya?'

'Asataga! Aku lupa! Bagaimana ini? Aku harus mengejarnya!' seru Hera, sungguh Hera lupa jika ia memiliki kekuatan bisa  menyembuhkan orang.

'Sudahlah, sudah ada Kendrich yang mengobatinya,'

'Sungguh aku lupa, Berry, maafkan aku,' sesal Hera.

'Mengapa kau meminta maaf? Santai saja, lupa itu wajar,' kata Berry memaklumi sifat Hera yang satu ini. Ia tidak heran lagi jika Hera lupa dengan kekuatannya, karena Hera memang orang yang pelupa. Entahlah apakah penyakit lupa itu bisa diobati atau tidak Berry tidak memusingkan hal itu.

"Apa yang terjadi padanya, Kendrich?" tanya Hera ketika masuk ke ruangan Jack dirawat. Seketika itu pula orang yng berada di sana memberikan hormat padanya, awalnya Hera merasa risih namun lama-kelamaan Hera menjadi terbiasa.

"Saya belum bisa memastikan sepenuhnya, Luna. Saya hanya bisa memastikan bahwa Beta Jack telah mengalami serangan,"

"Serangan? Apakah itu musuh?" tanya Hera lagi. Ia ingat percakapannya tempo lalu dengan Berry mengenai musuh yang akan banyak datang padanya. Mungkinkah itu salah satunya?

"Belum tau, Luna. Saya sudah menyelidiki ini,"

"Apa yang terjadi pada Beta Jack?" tanya seorang wanita yang baru masuk ke dalam ruangan. Seketika itu juga mereka yang berada di sana membungkuk hormat seperti yang dilakukan pada Hera tadi.

"Belum tau, Ibu. Kendrich belum memastikannya," kata Hera.

Semenjak pengangkatannya sebagai Luna, Hera sudah memanggil Luna Meghan dengn sebutan 'ibu' karena permintaan yang tulus dari Luna Meghan. Tentu saja hal tersebut membuat Hera senang, sudah lama ia memimpikan memiliki seorang ibu dan pada akhirnya ia memiliki ibu meskipun beliau adalah Ibu dari matenya.

Mengenai mate, Hera masih belum melihat keberadaan Ares, padahal sudah hampir sore. Padahal ia bilang hanya pergi sebentar.

Luna Meghan mengangguk. "Di mana Ares?" tanyanya pada Hera.

"Tidak tau, Bu. Dia bilang hanya pergi sebentar, itupun melewati surat. Aku sungguh takut jika terjadi hal buruk padanya."

Luna Meghan berpandangan dengan Kendrich. Semoga saja apa yang ia pikirkan tidak sesuai dengan kenyataannya.

"Hera, bisakah kita bicara berdua?" tanya Luna Meghan. Hera mengernyit, tumben sekali Luna Meghan meminta ijin ingin berbicara padanya.

Hera mengangguk. "Baiklah, Ibu."

Lalu mereka berdua pun pergi ke taman agar lebih santai dalam berbicara.

"Aku ingin bertanya padamu, Hera," kata Luna Meghan membuka pembicaraan.

HERA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang