11 Mei 2021
•••
Dan di sinilah Javiera, di pesta keluarga besar Kairav, banyak anak-anak di sini termasuk Wildan, orang-orang seumuran dirinya atau lebih tua, termasuk orang tua Rafardhan dan Rafardhan sendiri. Di antara banyaknya orang itu, mungkin hanya dirinya yang memiliki nama belakang yang berbeda.
Benar-benar canggung.
"Sebentar, ya, Sayang. Biar diambilkan makanan buat kamu."
"Eh, Bu--" Terputus, ibu Rafardhan gesit menuju ke arah orang yang tengah memanggang. Mata Javiera lalu menoleh ke arah Rafardhan di sampingnya yang melipat tangan di belakang badan, menatap balik seraya tersenyum lebar.
"Gini, dong. Aku udah gak ngambek lagi, nih."
Javiera menatap aneh, pun menggeleng. "Aku gak terlalu peduli kamu ngambek atau enggak, duh."
Rafardhan hanya tertawa, percaya jika Javiera sebenarnya berkata sebaliknya. "Oh ya kenapa ampe masuk tadi? Ampe bilang aku bawa alkohol segala? Kenapa tuh?"
Javiera terdiam, harus begitu ia beritahu? Menyebalkan.
"Gak usah khawatir, mau sesetres apa pun aku kaburnya bukan ke sana, tapi ke kucing, hehe." Rafardhan cengengesan. "Kamu pasti khawatir samaku, ya? Kan ya?"
"Aku khawatir sama Wildan, kamu tahu betapa kerasnya efek minuman keras itu?"
"Mm-hm ...." Rafardhan mengangguk. "Makanya aku gak minum, oke? Kucing lebih ampuh buat jadi support system."
"Baguslah kalau begitu." Javiera menghela napas panjang. "Ya udah aku pulang--"
"Eh, jangan!" Rafardhan menahan tangan Javiera yang siap pergi. "Mamah udah ngajak kamu ke sini, ayo dong nikmatin aja pestanya. Cmon."
"Ini pesta keluarga kamu, Rafardhan. Tolong titip salam sama Mamah kamu, dan maaf--"
"Emang kamu bukan keluargaku?" Rafardhan mengangkat sebelah alis, sedang Javiera membalas dengan pandangan retoris. "Bagiku, hubungan keluarga bukan sekadar sedarah, semarga, bagiku lebih dari itu. Di sini isinya keluarga besarku, kamu liat di sana?"
Rafardhan menunjuk ke arah keluarga kecil yang tengah bercanda bersama.
"Itu Brendon, Manorama, Gaege." Ia lalu menunjuk yang lain. "Geraldi, Prilly, Zanessa istri mendiang Bang Victor, Vassa anaknya, masih banyak lagi yang lain. Kami enggak sedarah, enggak semarga." Javiera baru menyadari wajah-wajah mereka.
Foto-foto itu.
"Tapi kami saling menyayangi, dan memiliki satu sama lain. Bagiku, kamu udah bagian dari keluarga ini, karena kamu ...."
"Bu Jeje!" sapa Wildan dari kejauhan kala Rafardhan kesulitan menjelaskan betapa berartinya Javiera baginya. Semua orang pun menatap ke arahnya, Javiera yakin mereka tak terlalu kenal dirinya tetapi dengan ramah menyapa balik.
"See?" Rafardhan tersenyum hangat. "We are big family."
"Jeje." Ibu Rafardhan menghampiri lagi bersama piring berisi makanan. "Ayo gabung!" kata si wanita hangat.
"C'mon!" Javiera tak kaget keluarga Rafardhan seharmonis ini, sangat harmonis dan membuatnya nyaman hingga tak ada alasan lagi ia menolak. Berkumpul di antara mereka semua ... keluarga besar Rafardhan Kairav ... ada relung di dada Javiera yang terisi sedemikian rupa.
"Selamat makan!" pekik Wildan bahagia, dan mereka pun mulai menyantap makanan masing-masing, termasuk Javiera walau agak canggung dan malu-malu.
"Jeje, enggak usah sungkan makannya, ya." Ibunda Rafardhan mengusap bahu Javiera lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDAKU SAYANG, DUDAKU SIALAN! [B.U. Series - R]
Romance18+ "Bu Jeje ... nikah yuk!" Rafardhan Kairav namanya, duda statusnya, punya anak satu tapi lebih cinta kucingnya. Hobi? Sepertinya mengganggu Javiera, seorang guru muda dengan gombalan receh dan ajakan menjalin relationship. Sabar, sabar. Javiera s...