Chapter 34

5.5K 700 67
                                    

14 Mei 2021


•••

Ke mana Anton? Sebuah pertanyaan yang terbesit di benak Javiera, ia tak menemukan pria itu di mana-mana bahkan hingga sekolah berakhir. Pesan pun tidak dibalas, hanya centang satu tertera, telepon tak dijawab, semua media sosial juga tiada yang aktif. Bertanya ke para guru, tak ada yang tahu, murid? Mereka justru juga mencari Anton.

Di mana pria itu?

Hingga akhirnya, ia bertemu kepala sekolah.

Jawaban mengejutkan didapatkan Javiera, seketika membuat wanita itu syok.

"Apa, Pak? Mengundurkan diri?" Javiera berusaha meyakinkan apa yang didengarnya benar.

"Iya, Javiera. Sungguh saya menyayangkan keputusan Anton, kamu pasti tahu persis kan dia itu sangat berpengaruh bagi anak-anak. Dia ...." Pria tua itu menggeleng. "Tapi bukan hak saya menghalang-halangi keputusannya, sekarang sulit juga mencari guru baru tapi apa mau dikata."

"Kalau begitu ... terima kasih, Pak, atas informasinya." Javiera masih sakit mendengar pernyataan itu, Anton yang meninggalkannya tanpa kabar apa pun.

Anton yang meninggalkan segalanya tanpa kabar apa pun.

Apa alasannya?!

"Keknya aku harus ke rumah dia." Javiera mengangguk yakin, kemudian keluar dari area sekolah.

"Jeje, kamu--"

"Ojek!" Namun, Javiera mengabaikan Rafardhan yang menyapa, pria itu terheran-heran kala Javiera langsung naik saja ke sebuah motor dan memakai helm. "Jalan, Pak. Nanti saya kasih tahu alamatnya!"

"Eh, Bu, tapi saya bukan--"

"Saya bayar dua kali lipat! Cepetan! Urgen!"

"Eh, i-iya, Bu."

"Jeje!" pekik Rafardhan, tetapi Javiera seakan tuli, wanita itu bersama ojek dadakannya kini tancap gas. "Astaga! Dia mau ke mana?"

Rafardhan mendengkus, pun masuk mobil yang di sana terdapat Wildan serta dua kucingnya. Wildan menatap bingung.

"Lho, Ibu Jejenya mana, Pah?"

"Kabur."

"Eh? Kabur?" Wildan terlihat bingung.

Kemudian, Rafardhan langsung tancap gas mengejar Javiera.

"Eh? Kita ke mana?"

"Ngejar calon ibumu!" Rafardhan terus mengikuti Javiera dan Wildan memperhatikan saja ayahnya yang serius menyetir, mengejar seseorang yang berboncengan di depan.

"Eh, itu Bu Jeje?"

Tak ada jawaban, jelas tampaknya benar karena ungkapan Rafardhan tadi. Kini mereka terus mengekori Javiera.

"Hm ... kek kenal jalannya ... eh tunggu!" Rafardhan baru sadar, ternyata Javiera menuju rumah Anton, wanita itu turun usai sampai di rumah pria itu yang kelihatan sepi.

"Ini di mana, Pah? Bu Jeje ngapain?"

"Kamu tetep di mobil." Rafardhan keluar, menghampiri Javiera yang terlihat mencari-cari ke seisi rumah yang sepi dan tampaknya tak ada siapa pun di dalam. "Je, nyari si Anton?" tanya Rafardhan. "Keknya dia gak ada di rumah, deh! Je, udah, pulang yuk!" ajaknya.

Javiera benar-benar mengacangi Rafardhan, membuat si pria mendengkus.

"Pak, Bu." Alihan mata keduanya menoleh ke sumber suara, terlihat seorang pria menghampiri mereka. "Lagi nyari siapa, ya?"

DUDAKU SAYANG, DUDAKU SIALAN! [B.U. Series - R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang