Chapter 48 (END)

24.1K 792 61
                                    

Alhamdulillah, bersyukur dan berterima kasih banget kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Karena akhirnya setelah sekian lama nulis, ada juga kata END di samping kata chapternya.

Dan terima kasih juga sebanyak-banyaknya kepada readers yang selalu dukung aku, walaupun aku rada-rada sedeng wkwkkwkw, ugh I love you, Guys. Huhuhu kita berpisah nih sama ketengilan Rafardhan dan kejutekan Javiera. T^T

Tapiiiiiiii

Informasi tentang BONUS CHAPTER ada di bagian paling bawah yaaaa, stay tune terus

All the love, An Urie

Banjarmasin, 26 Mei 2021

***

Semua persiapan pesta selesai, kini keluarga besar Rafardhan dan keluarga Javiera berkumpul di halaman belakang rumah, siap untuk melanjutkan pesta bakar-bakar mereka. Terlihat Rafardhan dan Javiera memperhatikan kedua keluarga mereka yang cepat akrab dan bahagia. Setelahnya mereka ikut memanggang bersama, bercanda satu sama lain, bercerita beragam kisah satu sama lain sampai pembicaraan mengarah ke pernikahan Rafardhan dan Javiera.

Ayah Javiera terlihat serius akan hal itu. "Apa pun akan saya lakukan untuk kebahagiaan putri saya, tapi kalau pilihan itu tepat atau enggaknya saya akan lihat sendiri nantinya. Mau bagaimana pun, memang kebahagiaan itu penting, tapi yang paling penting adalah tepat atau tidaknya. Kebahagian bisa hilang jika kita salah memilih."

Semua terdiam, tampak setuju dengan ungkapan ayah Javiera dan tak bisa mengelak, dan Rafardhan merasa ia memang harus memantaskan diri akan hal itu. Membuktikan jika dia adalah orang yang tepat untuk Javiera.

Javiera menyikut lengannya lembut. "Semangat, ya."

Senyuman hangat yang dilemparkan membuat Rafardhan juga balik tersenyum, Wildan lalu pergi sejenak untuk mengambil gitar sebelum akhirnya menyerahkannya ke Rafardhan.

"Ngapain kamu? Ngamen?" tanya ayah Javiera ketus.

"Aku mau ... nyanyi dulu, Yah. Soalnya dengan nyanyi, aku gak grogi buat ngejawab pertanyaan Ayah ke aku." Rafardhan berdalih.

Ayah Javiera manggut-manggut. "Silakan."

Rafardhan mulai memetik gitarnya, dan menatap Javiera yang ada di sampingnya. Sebuah lagu bernada manis terdengar di petikan gitar Rafardhan dan pria itu mulai bernyanyi.

[Mainkan Musik Di Multimedia]

Semua menikmati nyanyian Rafardhan yang merdu, nada manis yang juga disertai lirik yang manis, semua saling menatap pasangan mereka dan berpelukan mesra begitupun Rafardhan, ia menatap intens Javiera dengan senyuman hangat di mana Javiera juga balik menatap intens calon istrinya itu.

Bayangan-bayangan masa lalu mereka pun muncul, berawal dari kali pertama mereka bertemu.

Keduanya jadi ingat di masa lalu, ketika kali pertama Rafardhan pindah di samping rumah Javiera. Javiera tengah menyirami bunga di depan rumah ketika melihat truk berisi barang-barang berhenti di sana, pun tak lama sebuah mobil menyusul, ada beberapa pria, dan seorang anak. Pria itu memakai pakaian kasual sederhana, menggendong seekor kucing hitam, bersama sosok yang mungkin putranya, lalu yang lain memakai seragam khas berbau properti rumah.

Javiera memperhatikan mereka dari jauh, tentu saja klise, mereka mengurus rumah, membawa perabotan masuk dan mengecek sana-sini. Tak ada yang istimewa.

Apa tetangga baru akan menyapanya? Javiera tak tahu.

Faktanya, tetangga barunya bahkan tak terlalu berinteraksi pada siapa pun, termasuk Javiera. Mereka terlalu hening, kecuali kucing mereka yang suka berkunjung ke rumah rumah tetangga.

DUDAKU SAYANG, DUDAKU SIALAN! [B.U. Series - R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang