Chapter 18

6.7K 724 18
                                    

28 April 2021


•••

Beberapa saat sebelumnya, di mana Rafardhan pergi meninggalkan Javiera usai mengantarkan mereka ke sekolah.

"Ah iya, lupa!" Rafardhan menepuk kening. "Gue lupa ngasih tau Jeje biar pake kimono."

Kimono adalah pakaian tradisional Jepang, menurut Rafardhan itu sesuai dengan tema restoran yang akan mereka datangi karena Sushi adalah makanan khas Jepang. Pria itu seketika memutar mobilnya guna kembali ke sekolah.

Dan melihat Javiera tidak ada di depan, jelas sekali wanita itu sudah masuk ke dalam area sekolah.

"Pak, ada yang ketinggalan?" Pak Satpam bertanya.

"Istri saya ketinggalan, Pak." Pria itu mengerutkan kening bingung. "Eh maksud saya Bu Jeje udah di dalem, ya?"

"Iya, Pak. Udah masuk. Mau saya pang--"

Belum menyelesaikan kalimatnya, Rafardhan langsung melengos memasuki area sekolah. Ia menyusuri koridor, berjalan sedemikian rupa seraya toleh kiri kanan, dan akhirnya menemukan Javiera.

Siap ia menghampiri, tetapi terhenti dan memilih bersembunyi, Javiera tak sendirian, ia tengah berbincang dengan pria berbaju olahraga berkacamata bersama anak muridnya. Sebenarnya pria itu bisa saja menghampiri saat itu juga tanpa babibu. Namun, pernyataan pria itu mendiamkan Rafardhan sebentar.

Dia mengajak Javiera dinner!

Emosi, tentu saja, tetapi Rafardhan sadar jika emosi begitu pasti akan menurunkan level suka Javiera padanya, jadi Rafardhan memilih diam, dan ia bangga karena Javiera menolak.

Yes!

Walau kembali emosi karena Javiera memberikan kesempatan lain, sial! Rafardhan tampaknya harus mengajak Javiera lagi besok malamnya, tak harus terjadi, karena di mata Rafardhan pria guru itu terlihat suka dengan Javiera.

Tak bisa ia biarkan!

Hati Rafardhan rasanya teriris mendengar Javiera juga bergerak dengan gestur tertarik, benar-benar tidak bisa ia biarkan, entah berapa kali ia bilang tidak akan membiarkan hal tersebut. Namun, Rafardhan sadar harus menggerakan alur secara elite ... ia pasti bisa. Kini pria itu menyimak pembicaraan mereka dan beberapa hal bisa Rafardhan simpulkan di sana.

Jadi di sinilah sekarang mereka, di rumah Rafardhan yang sudah dihias sedemikian rupa, dan kucing-kucing serta putranya dititipkan di rumah teman, Rafardhan melakukan dinner romantis yang ia pelajari dari internet. Sikapnya berubah 180° menjadi sosok yang ada di white list Javiera. Bahkan ia juga menyewa pelayan untuk menyajikan makanan mereka.

"Wow ... rumah kamu berubah jadi restoran keknya bakal laku keras," canda Javiera, bermaksud menepis segala pemikiran meninggikan levelnya tentang Rafardhan.

Rafardhan tertawa. "Tapi rumahku hanya untuk satu orang yang akan singgah saat ini, it's special." Jawaban yang tak disangka keluar dari mulut pria itu. "It's you."

Javiera merasa malah ia yang sekarang bodoh.

Penutup makanan dibuka, memperlihatkan sushi beragam yang terlihat enak dan hal lainnya. Begitu menggugah selera.

"Ini semua fresh, bisa dikatakan ini kali pertama aku bikin sushi setelah sekian lama gak pernah bikin."

Rafardhan sendiri yang membuatnya?!

"Jika rasanya gak sesuai harapan, kamu bisa ... minta yang lain." Rafardhan tersenyum hangat.

Ke mana Rafardhan yang itu?! Ini mulai creepy.

DUDAKU SAYANG, DUDAKU SIALAN! [B.U. Series - R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang