Chapter 4

15.7K 1.3K 6
                                    

14 April 2021

•••

Kini mereka bertiga, atau tepatnya berempat ada di mobil. Rafardhan serta Hitam yang entah kenapa dibawa berada di depan sedang Javiera bersama Wildan di belakang. Wanita itu merasa ini opsi yang sangat amat keliru meski ia setuju saja, lebih baik Wildan memang bersamanya.

"Saya tadi liat ada pernak-pernik keren buat Hitam," kata Rafardhan tiba-tiba. Pantas saja. Javiera mendengkus pelan mengetahui hal tersebut.

Pria itu menoleh sekilas ke kaca spion melihat dua insan di belakang kemudian ke samping, di mana Hitam duduk rapi bersama tangan terlipat. "Kamu mau baju apa, Tam? Iron Man?"

Hitam tak menanggapi, kucing cuek itu bahkan malas memandang majikannya.

"Memang lokasinya di mana, Pak Rafardhan?" Javiera menatap kiri dan kanan, obrolan tentang kucing bagi Rafardhan pasti tak ada habisnya.

"Tuh, di sana!" Rafardhan menunjuk di antara toko yang kebanyakan sudah tutup, terdapat toko besar dan mewah yang masih menyala dengan suasana modernnya. "Merch lengkap di sini, bahkan buat hewan juga ada."

Wildan terlihat beranjak dari kursi untuk melihat itu, tubuhnya ke depan dengan pandangan antusias. Terlebih, melihat apa di depan matanya, surga untuk para fandom!

"Waaaah!!!" Mobil berhenti di parkiran yang tersedia di sana, dan Wildan langsung buru-buru keluar.

"Eh, Wildan." Javiera khawatir dengan anak itu yang berlari cepat. Ia lalu keluar menyusul.

Rafardhan tak mempedulikan mereka, ia menggendong kucingnya kemudian berjalan ke toko itu juga. Javiera dan Wildan masih terperangah akan sekitaran sementara Rafardhan hanya tersenyum.

"Selamat datang di toko kami!" Beberapa pegawai menyambut mereka tetapi mereka seakan tak menyadari sambutan tersebut.

"Je, kamu bantuin anak saya nyari mainan yang dia suka, ya. Saya mau ngurusin si Hitam." Ia menatap pegawai itu. "Buat kucing di mana, ya?"

"Ah, mari sini saya tunjukkan Pak."

Javiera menatap Rafardhan dengan agak kesal. "Harusnya yang kamu urus anak kamu, tuh!" Namun seakan tuli, Rafardhan berjalan menjauh bersama pegawai pria itu, hal yang membuat Javiera memutar bola mata kemudian menatap Wildan.

Yang setelah mengagumi sekitaran, langsung saja berlari ke arah rak. "Eh, Wildan," pekik Javiera, ia menatap seorang pegawai lagi. "Tema Sherlock Holmes di mana, ya?"

"Mari saya tunjukkan, Bu."

"Ah, iya sebentar." Javiera mencari Wildan lebih dahulu.

Di sisi Rafardhan, ia sudah berada di rak surga menurutnya karena dipenuhi pakaian serta mainan kucing. Padahal, wajah sang kucing sama sekali tak tertarik pada apa pun.

"Ini terbaru dari kami, Pak. Kostum taco," tunjuk si pegawai pada salah satu baju yang digantung.

"Boleh saya coba?"

"Silakan, Pak. Spesial baju coba ada di gantungan paling depan."

Rafardhan manggut-manggut, mencoba memakaikan pakaian berbentuk taco itu pada Hitam, dan Hitam tak banyak perlawanan. Ia lalu mendirikan Hitam ke lantai yang anehnya langsung tepar ke samping seakan malas bergerak.

"Lho, heh!" Saat dibuat berdiri, Hitam malah malas dan tepar lagi. "Hadeh ni bocil!" Pegawai itu tertawa pelan.

"Kostum taco-nya gak terlalu cocok keknya, ya." Rafardhan mengomentari. "Coba cari yang sesuai warnanya, kostum Batman ada?"

DUDAKU SAYANG, DUDAKU SIALAN! [B.U. Series - R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang