•TPRC #64✓

19 2 0
                                    

Happy reading!!!!

Sebuah padang rumput luas nan indah dengan matahari yang bersinar sangat terang ada seorang gadis yang sedang duduk dibawah sebuah pohon nan rindang yang beralaskan rumput hijau.

Gadis itu melihat sebuah cahaya yang sangat terang dari kejauhan, dia mendekat ke arah cahaya itu.

Semakin dekat, gadis itu melihat dua pintu yang menyerupai gerbang raksasa.

"Kembalilah pada masa lalu mu sayang, mereka sumber kebahagiaanmu dan juga sumber semua masalah kesalahpahaman ini."

Gadis itu mendengar samar-samar suara tersebut, dia kebingungan, darimana kah gerangan sumber suara tersebut.

Langkahnya semakin mendekat ke arah gerbang cahaya.

Lagi-lagi dia mendengar suara itu

"Masa lalu itu tanggung jawabmu sayang, kau tidak bisa pergi sebelum membenahinya."

Gadis itu tiba-tiba jatuh dan menangis karena merasakan sakit luar biasa di kepalanya, dia mencengkeram rambutnya guna mengurangi rasa sakit tersebut, tapi sia-sia, sakitnya malah semakin terasa hingga membuat telinganya berdengung dan akhirnya gadis itu pun jatuh pingsan.

*****

"Rinn... sayang... bangun nak Rin...."

Sayup-sayup suara itu memasuki gendang telinganya, begitu dia membuka matanya cahaya sekitar langsung masuk dan seakan menyerap ke matanya membuat gadis itu meringis.

"Dimana yang sakit nak?"

"Yah panggil dokter, Chaterine udah sadar." Kata Shinta histeris.

Beberapa menit kemudian dokter langsung datang dan mengecek keadaan Chaterine.

"Dia baik-baik saja, mungkin nyeri akibat benturan di kepalanya akan hilang dalam beberapa hari kedepan."

"Terimakasih Dok," kata Shinta.

Dokter itupun langsung pergi dari ruangan tersebut.

Chaterine enggan membuka matanya, dia lebih memilih tidur kembali karena nyeri dikepalanya yang tiba-tiba saja datang.

****


Kenzi tersenyum menahan air matanya, setelah mengirimkan pesan ke beberapa orang yang dianggap penting. Dia sekarang berada dibandara. Tempat yang akan membawanya pergi jauh dari sini, setelah mendengar pemberitahuan bahwa pesawatnya sudah siap, kenzi segera berlalu meninggalkan tempat itu dan menuju kabin pesawat.

***

Ting

Rollan mengecek ponselnya yang berbunyi, satu notifikasi masuk dan dia buru-buru membukanya.

Kenzi

Sampai ketemu beberapa tahun lagi ya

Rollan menghela nafas pasrah, tidak ada lagi tempatnya bertukar pikiran. Entah kenapa mendekati perpisahan satu-persatu temannya terasa seperti jauh darinya.

Ya kecuali satu orang.

Siapa lagi kalo bukan manusia receh Zayn.

✎The Perfect Rich Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang