Belajarlah dari langit. Dia tidak sombong meski berada ditempat teratas, bahkan langit masih mau menumpahkan air matanya dikala waktu. Karena langit tau dengan menangis akan meredam sisa-sisa emosi yang ada.
🍃🍃🍃
"Beli kebab yuk."
Kenzi menatap malas cewek didepannya, dia memutar bola mata. Sekali lagi berkata dengan tegas. "GAK."
"Please gue pengen banget, sekali aja," Chaterine memasang wajah memohon lengkap dengan puppy eyes yang membuatnya semakin terlihat lucu.
"Gue ada urusan pulang sekolah, gak bisa pergi kemana-mana," kekeuh Kenzi.
Chaterine cemberut ,melipat tangannya didepan dada. "Mau kemana sih?"
"Ada lah," Kenzi memajukan wajahnya mendekat ke telinga Chaterine, berbisik pelan. "Bisnis rahasia."
"Lagian lo bisa kan pergi sama Calvins, kenapa sama gue?"
Chaterine membuang muka kesal.
Melihat perubahan raut wajah Chaterine saat dia menyebutkan nama Calvins, membuat Kenzi menautkan alisnya penasaran.
"Lo... ada masalah sama Calvins?" tanyanya penuh selidik.
Chaterine menghela nafas berat, matanya berubah sendu. "Gak papa, gak usah dibahas."
Kenzi menahan untuk tidak bertanya lebih kepada sahabatnya itu, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri agar tidak lagi mencampuri urusan Chaterine dan membiarkan cewek itu mandiri dalam menyelesaikan masalahnya.
Kenzi mengangkat bahu, "terserah lo dah."
Kini giliran Chaterine mengangkat alis bingung, biasanya Kenzi akan bertanya sampai akar-akarnya dan memaksanya untuk bercerita sampai tidak ada rahasia apapun yang tersisa. Tapi sekarang?
Entah kenapa dalam benak Chaterine, semenjak pulang dari Paris Kenzi mengalami perubahan yang sangat pesat, membuat Chaterine jadi bertanya-tanya sendiri dalam hati.
Tapi... ada bagusnya juga Kenzi berubah, Chaterine jadi tidak perlu merepotkan sahabatnya itu dalam banyak masalah.
"Hmmm," Kenzi bersuara membuat Chaterine menoleh cepat.
"Kenapa?"
"Iya-iya ntar pulang sekolah kita beli kebab."
Chaterine bersorak riang, "traktir sekalian ya."
Kenzi melotot, "tidak tahu diri sekali anda, sudah maksa-maksa minta ditraktir lagi."
Chaterine nyengir, "please...."
Kenzi memang tidak bisa menolak lebih banyak lagi, dia menghembuskan nafas kesal. "Iya-iya gue traktir."
****
"Lo pedas atau manis?"
"Gue emang manis."
Kenzi menjitak pelan kepala Chaterine menyebabkan gadis itu meringis.
"Sakit ih."
KAMU SEDANG MEMBACA
✎The Perfect Rich Couple [END]
Teen Fiction❝Tentang rasa yang dibentuk dengan cinta❞ Calvins Harry. Cowok yang paling bodoamat kalo masalah cewe, jomblo dari orok dan gak pernah punya gebetan. Apalagi pacar. Gans? Sudah pasti MOST wanted kok Tajir? Pake banget malah Pinter? Iyalah genius mal...