Kamu telah mengajarkan padaku apa arti berjuang tanpa dihargai:)
Chaterine Niana
*****
Rollan menuruni anak tangga dirumahnya sambil memainkan kunci mobil, sampai di anak tangga terakhir langkahnya terhenti ketika mendengar seruan memanggil namanya dari belakang.
"Rollan mau kemana kamu?" Tanya Winarta memandang tajam ke anak sulungnya.
Winarta menjadi possesive dan selalu menanyakan akan pergi kemana Rollan saat hendak keluar rumah, semua itu dilakukannya ketika sekali waktu Rollan bertanya apaka dia pernah membeli rumah di JL.Antasari 12. Jelas Winarta kaget bercampur bingung.
Rumah itu, rumah yang berada dijalan Antasari 12 adalah tempat tinggal teman lamanya dulu, orang tua dari sahabat masa kecil Rollan yang coba dia sembunyikan sekuat tenaga. Putranya mengetahui keberadaan rumah itu, berarti Rollan sudah mengingat anak perempuan teman lamanya, yang artinya Rollan tidak tinggal diam saat dia mengatakan bahwa Chaterine sudah meninggal. Ternyata anaknya masih sama tetap keras kepala.
Entah, Winarta tidak mengetahui sudah sejauh mana putranya berhasil mengorek informasi yang akan menjawab pertanyaannya selama ini, yang akan menjawab semua kebohongan telah dia tutupi lebih dari sepuluh tahun. Hanya sang waktu yang bisa menjawab semua.
Perasaan bersalah itu kembali merasuki hati Winarta, pandangannya semula tajam berubah teduh
Rollan masih diam membuang muka enggan menjawab pertanyaan papanya.
"Papa tanya sekali lagi. Mau kemana kamu?!" Ulang Winarta setengah membentak.
Rollan menatap pria paruh baya dihadapannya dengan berbagai macam perasaan, antara kesal, benci, dan marah.
"Bukan urusan Papa!" sahut Rollan ikut menaikkan nada bicaranya.
Winarta melotot, "jelas urusan Papa! Kamu itu anak saya sudah seharusnya saya jagain kamu!"
"Tapi aku udah gede udah bisa jaga diri! Aku tau papa khawatir kan kalau aku pergi buat nyari informasi tentang Chaterine! Kalo papa gak mau aku pergi seharusnya papa kasih tau kejadian sebenarnya?" emosinya ikut tersulut tangannya mengepal kuat dikedua sisi badan.
"Sudah papa bilang anak itu sudah meninggal! Papa gak tau maksud kamu kejadian yang sebenarnya itu apa?"
Rollan mengusap wajah kasar, dia harus bisa menahan emosi saat ini.
Winarta tidak tahu bahwa Rollan sudah mengetahui kebohongannya tentang kematian gadis itu, dan Rollan pun tak berniat memberi tahu Winarta sebelum papanya itu memberi penjelasan atas kejadian sebenarnya kenapa dia sampai harus merahasiakan keberadaan Chaterine, sampai berbohong dan mengatakan bahwa Chaterine telah meninggal.
"Terserah papa! Aku cuma mau pergi kerumah Calvins," Rollan tidak peduli lagi dan segera menuju garasi.
Rollan tak berbohong soal mau pergi kerumah Calvins, tujuannya memang ingin ke situ untuk meminjam buku. Karena dia belum mengerjakan tugas yang diberikan Miss.Eva dari Minggu lalu dan dia tidak mempunyai bukunya, jadi Rollan berniat meminjam ke Calvins, sebenarnya Zayn juga punya buku itu hanya saja Rollan merasa malas pergi kerumah Zayn karena letaknya yang lumayan jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
✎The Perfect Rich Couple [END]
Teen Fiction❝Tentang rasa yang dibentuk dengan cinta❞ Calvins Harry. Cowok yang paling bodoamat kalo masalah cewe, jomblo dari orok dan gak pernah punya gebetan. Apalagi pacar. Gans? Sudah pasti MOST wanted kok Tajir? Pake banget malah Pinter? Iyalah genius mal...