•TPRC #35✓

80 13 0
                                    

Kenzi memerhatikan Chaterine disampingnya yang tengah mengerjakan tugas matematika.

Melihat wajah Chaterine yang polos membuat Kenzi tidak tega harus melihat sahabatnya ini patah hati karena cinta.

Kenzi berharap semua asumsinya terhadap Rollan adalah salah. Ya, selama ini Kenzi sangat tidak rela jika Chaterine adalah benar sahabat masa kecilnya Rollan dulu. Bagi Kenzi Rollan itu bukan cowok baik-baik, dan Kenzi sudah terlanjur percaya kepada Calvins untuk menjaga Chaterine saat dia sudah tidak ada disini lagi.

Makanya Kenzi sangat tidak rela jika Chaterine salah orang dan akan jatuh kedalam jurang yang dalam. Kenzi tidak akam sanggup melihat sahabat polosnya ini patah hati.

"Ngapa lo ngelihatin gue kayak begitu?" tanya Chaterine tiba-tiba yang membuat Kenzi tersadar dari semua pemikirannya tadi.

"A-eh dih siapa yang lihatin elo," terdengar jelas dari gelagat Kenzi yang terlihat seperti tertangkap basah melakukan sesuatu.

Chaterine menaik turunkan alisnya, "ketahuan lo lihatin gue, kenapa gue cantik 'kan?"

"Dih GR banget, dasar ke-PD-an," cibir Kenzi.

Chaterine melihat jam dinding yang terpasang di atas papan tulis kelasnya.

"Ke kantin yuk, bel istirahat udah sepuluh menit yang lalu," ajak Chaterine.

"Lo itu kelamaan ngerjakan tugas, udah gue ajak daritadi kok."

Chaterina hanya nyengir kuda, "udah selesai, "yuk."

Mereka berdua berjalan ke kantin sembari membicarakan banyak hal. Mulai dari kapan Kenzi punya pacar, kapan Calvins nembak Chaterine sampai siapa nama sahabat masa kecilnya Chaterine itu sebenarnya.

Baru saja memasuki kantin, Chaterine dikejutkan dengan suara orang yang memanggil namanya.

"Rin," panggil Agam setengah berteriak.

Chaterine tersenyum lebar melihat keberadaan Agam, Calvins, Rollan, Zayn dan Merrie yang tengah duduk bersama dimeja kantin.

Chaterine hendak menuju meja mereka tapi Kenzi segera mencekal lengannya hingga membuat Chaterine berbalik dan menatap sahabatnya itu bingung.

"Gue gak akrab sama mereka semua," ujar Kenzi sambil menggelengkan kepalanya.

"Udah santai aja, lo pikir gue akrab sama mereka semua."

Kenzi mendengus pelan, "iya tapi kan beda sama gue yang sama sekali gak dekat sama mereka, ngobrol aja jarang"

"Udah gak penting, buruan yuk," Chaterine menarik tangan Kenzi menuju ke meja kantin yang ditempati oleh sahabat-sahabat Calvins.

Brukkkk

Chaterine terkejut karena seseorang menyandung kakinya, hingga membuat dia jatuh dengan cairan berwarna oranye yang membasahi seragamnya.

"Heh! Lo sengaja ya!" tuding Kenzi sembari menunjuk wajah siswi tadi dengan jari telunjuknya.

"Teman lo tuh yang jalan gak pake mata!" balas siswi tersebut tak perduli.

"Belagu banget sih lo!" Kenzi melihat name tag serta lambang kelas siswi tersebut. Ternyata baru kelas 10, songong sekali adik kelas satu ini!

"Heh lo adek kelas belagu banget! Minta maaf!" bentak Kenzi lagi.

"Gue gak salah ngapain minta maaf," sahut siswi tersebut.

"Udah gak papa, gak usah diperpanjang zi," kata Chaterine yang sekarang tengah duduk di samping Calvins.

✎The Perfect Rich Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang