"Sebenarnya kami itu udah jodohin kalian—Calvins sama Chaterine dari kalian kecil."
"HAH GIMANA-GIMANA?"
Sontak semua yang ada diruangan tersebut mendada kaget, terutama dua remaja yang tadi namanya disebut sebagai topik utama perbincangan malam ini.
***
"Iya Vin, orang yang sebenarnya mau dijodohin sama kamu itu Chaterine, semua keluarga besar sudah sepakat sama hal ini dari kalian kecil."
"Kamu sih waktu itu main pergi aja gak dengerin penjelasan papa, drama bener kamu waktu itu hahaha," Nicholas tertawa renyah mengingat kejadian beberapa bulan lalu. "kami semua seneng banget loh waktu tau kamu deketin Chaterine, seakan-akan semua rencana kami ini direstui sama Tuhan. Awalnya kami pikir perjodohan ini bakal didasari oleh paksaan eh taunya kalian udah saling ketemu dan jatuh cinta duluan." Nicholas melanjutkan ucapannya.
"Terus papa ngapain sih biarin Calvins larut dalam kesalahpahaman ini? 'kan Calvins jadi gak enak udah goshting Chaterine tanpa alasan gitu."
"Sengaja biar kalian ngerasain konflik masa remaja, terlalu enak kalo kisah percintaan kalian mulus hahahaha," timpal Malik
"Ayah ini bener-bener loh! seneng banget liat Chaterine sedih."
"Gak, Ayah bercanda hahaha."
"Dari sini kalian bisa belajar kalo semua masalah itu pasti ada jalan keluarnya, semua bisa selesai kalo ada penjelasan, perlu dibicarakan sama-sama, diskusi bagaimana jalan keluarnya. Kalo ada masalah, ya masalahnya itu yang diselesaikan bukan hubungannya. Sampai sini paham?" Ujar Laura.
Calvins dan Chaterine mengangguk paham.
Rollan yang duduk disamping Calvins menyikut pelan lengan pemuda tersebut, "hidup lo penuh dengan plot twist ya." bisiknya.
"Dan sebenarnya disini ada satu tokoh utama lagi dalam perbincangan malam ini, bisa dibilang dalang dari semua kekacauan ini." Kata Malik sembari menghela nafas panjang.
Lantas Nicholas serta semua orang tua yang ada diruangan tersebut menoleh ke arah Rollan, sedangkan yang ditatap hanya memandang bingung dan penuh tanya.
"kak Rollan k-kenapa Yah?" tanya Chaterine hati-hati.
"Kamu mau tau kenapa? karena dialah penyebab kamu kecelakaan sampai hilang ingatan, karena dia kamu sampai terluka parah hingga batinmu ikut terluka, dan karena anak ini juga keluarga kita bangkrut sampe ayah terpaksa pindah rumah." Ujar Om Malik dengan wajah merah menahan kesal serta tangan terkepal menahan amarah yang sudah memuncak.
"Kamu itu anak pembawa sial, ternyata bener seharunya kami memindahkan anak-anak kami jauh dari provinsi ini supaya gak ketemu sama kamu lagi, tapi pada akhirnya kamu datang lagi ke kehidupan anak saya dan parahnya lagi kamu sahabatan sama Calvins."
Rolland tercekat dia terlalu terkejut mendengar semua perkataan dari Om Malik.
"Jadi selama ini, pemikiran ini yang selalu Om tanamkan dikepala Om tentang saya? apa benar semua musibah yang menimpa Om itu karena saya?" apa saya seburuk itu dimata Om?"
"Apakah Om tau seberapa menderitanya saya setelah kecelakaan itu terjadi? setiap saat mimpi tentang kecelakaan itu terus menghantui kepala saya, apakah Om pikir saya gak punya luka batin tentang hal-hal buruk yang terus terjadi dimasa lalu?" Rollan mengadah berusaha menahan air matanya agar tidak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
✎The Perfect Rich Couple [END]
Fiksi Remaja❝Tentang rasa yang dibentuk dengan cinta❞ Calvins Harry. Cowok yang paling bodoamat kalo masalah cewe, jomblo dari orok dan gak pernah punya gebetan. Apalagi pacar. Gans? Sudah pasti MOST wanted kok Tajir? Pake banget malah Pinter? Iyalah genius mal...