•TPRC #47✓

98 10 0
                                    

Jangan merasa seolah-olah paling tersakiti, paling disakiti, dan paling lemah. Kita ini sebenarnya sama, tapi aku hanya pandai menutupinya saja.

🪙🪙🪙

"Woy-woy," Zayn menyenggol lengan Rollan ketika tak sengaja melihat Calvins lewat dan duduk dimeja kantin paling ujung.

"Apaan sih," ketus Rollan tak peduli.

"Selo dong bos ku. Btw kalian ada masalah apasih sampe kelahi begitu. Macam budak kecil je." Zayn bertanya serius, walaupun dikalimat terakhirnya mengandung sedikit lawakan.

"Gak usah kepo! macem budak kurang kerjaan je," balas Rollan mengikuti nada ucapan Zayn.

"Dih kebanyakan nonton Upin Ipin lo jadi gini."

Rollan menatap Zayn penuh dengan kedua alis tertaut, "dih gak sadar anjir padahal sendirinya tiap saat nonton Upin Ipin."

"Mana buktinya?"

"Lo mau bukti?" Rollan merebut ponsel sahabatnya itu kemudian membuka aplikasi YouTube. "Nih makan tuh bukti!" Dia mendekatkan ponsel itu tepat didepan mata Zayn, terlihat jelas koleksi video yang sudah didownloadnya berisi video Upin Ipin berbagai episode.

Zayn nyengir lebar kembali merebut ponselnya, "tau aja lo kambing."

Rollan mendelik tidak peduli.

Deg!

Tatapan mereka bertemu secara tidak sengaja. Terlihat dari sorot mata Rollan tersimpan kemarahan serta dendam yang sangat besar. Lain halnya dengan Calvins sorot mata cowok itu penuh dengan tanda tanya seperti meminta jawaban yang sejelas-jelasnya.

Kejadian tersebut berlangsung selama 30 detik hingga Calvins duluan lah yang memutuskan kontak mata.

Rollan benar-benar muak melihat wajah itu, emosinya kembali tersulut mengingat kejadian kemarin, tangannya mengepal kuat hingga terlihat urat-urat menonjol.

Jika saja membunuh manusia tidak dosa, mungkin Rollan sudah menghabisi cowok itu kemarin tanpa ampun.

"Pengecut!" gerutu Rollan pelan.

"Hah apa lo bilang? bencong?" Zayn mendekatkan telinganya ke mulut Rollan sontak saja itu membuat Rollan terkejut dan mendorong Zayn sekuat tenaga hingga terjungkal ke belakang.

Zayn meringis kesakitan sambil mengusap-usap pantatnya, "tega lo sama gue. Tega lo bang." Serunya mendramatiskan keadaan.

Rollan berdiri melihat sekilas ke ujung kantin tempat Calvins duduk tadi, tetapi cowok itu sudah tidak ada disana. Tatapannya beralih ke Zayn yang sudah duduk ditempat semula.

Dengan langkah ringan Rollan meninggalkan kantin, tak peduli dengan teriakan Zayn dibelakang memintanya untuk menunggu.

***

Calvins memutar-mutar sedotan dalam gelas minumannya, sorot tajamnya tak pernah lepas memerhatikan sosok yang tengah duduk beberapa meter didepannya terlihat sedang bercengkrama dengan seseorang disampingnya.

Sejauh 7 menit dia melakukan aktivitas itu tidak terjadi apa-apa.

Shit! Umpat Calvins dalam hati

✎The Perfect Rich Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang