Ini cerita pertama saya. Maaf jika dari chapter 1-10 itu membosankan, karena saya memang belum tau apa-apa waktu membuat cerita ini. Jadi saya harap kalian jangan pergi dulu dari cerita ini karena konflik dan permasalahan yang seru ada di chapter atas!
***
Gadis itu menggeliat pelan setelah mendengar alarm di nakas berdering nyaring. Chaterine mengerjap berusaha mengumpulkan kesadaran.
Matanya menyipit mencoba untuk melihat ke arah jam yang terpasang di dinding sebelah kanan Kamar.
"Jam 05.30," gumamnya beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi, karena pagi ini dia akan sekolah.
Tidak butuh waktu lama bagi Chaterine untuk mandi dan berpakaian.
Setelah melakukan aktivitasnya, dia berjalan ke arah meja makan menyapa ayah serta ibunya yang telah siap di sana.
"Pagi yah, pagu bu."
"Pagi juga sayang," balas ayah dan ibunya bersamaan.
Cewek itu segera mengambil tempat duduk, dia membaca doa terlebih dahulu dan langsung melahap makananya, dalam makan pagi yang sunyi tidak ada perbincangan dalam makan pagi tersebut
Setelah selesai makan Chaterine segera mengambil tasnya lalu pamit kepada ibunya, pagi ini dia di antar oleh ayahnya karena motornya sedang di servis.
***
Mobil sedan itu berhenti di depan gerbang utama sekolah dengan bangunan tingkat 2 bertuliskan SMA MELATI.
"Belajar yang rajin," kata Malik-ayah Chaterine mengelus rambut putrinya lembut.
"sipp Yah," jawab Chaterine semangat.
Dia mencium tangan ayahnya, melambaikan tangan ketika mobil sedan itu sudah melaju meninggalkan tempatnya berdiri.
Chaterine melangkah memasuki gerbang sekolah yang sudah memberikan pendidikan kurang lebih 2 tahun kepadanya. Dia berjalan menyusuri koridor sekolah, sepanjang perjalanan dia hanya menunduk tak berani menatap para siswa siswi yang berlalu lalang. Ya, siapa yang tak kenal Chaterine seorang gadis nan pintar yang selalu menjuarai olimpiade tapi sayang dia terlalu polos sehingga tak berani menatap atau bahkan melawan orang yang mem-bully nya.
Chaterine sering kali dibully oleh teman-temannya entahlah dia juga tak tau alasannya dan dia tak pernah merasa mempunyai salah kepada mereka.
Bruk
Chaterine segera berdiri untuk membenahi pakaiannya karena dia baru saja terjatuh ditabrak seseorang dari belakang .
"Maaf." kata orang yang menabraknya.
Chaterine mengangkat kepala melihat siapa orang yang telah menabraknya, ternyata dia adalah Kenzi-sahabatnya sendiri.
"Chaterine! Lo gak papa kan," tanya Kenzi khawatir.
Chaterine tersenyum tipis. "Gue gak papa."
"Beneran?" ulangnya memastikan, Chaterine mengangguk pasti sebagai jawaban. "Yaudah ke kelas bentar lagi masuk," ajak Kenzi.
Mereka berdua menyusuri lorong sekolah dengan sesekali diselingi obrolan ringan
Chaterine dan Kenzi memasuki kelasnya di lantai dua, yang bertuliskan XI IPA 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
✎The Perfect Rich Couple [END]
Teen Fiction❝Tentang rasa yang dibentuk dengan cinta❞ Calvins Harry. Cowok yang paling bodoamat kalo masalah cewe, jomblo dari orok dan gak pernah punya gebetan. Apalagi pacar. Gans? Sudah pasti MOST wanted kok Tajir? Pake banget malah Pinter? Iyalah genius mal...