•TPRC #23✓

104 11 0
                                    

Ikhlas ku mencintaimu ikhlas ku kehilangan mu

🍁🍁🍁

Shinta menenteng koper anaknya yang tengah duduk dikursi tunggu bandara Sepinggan. Hari ini adalah hari keberangkatan Chaterine ke Jakarta selama 5 hari, dan wanita itu sebenarnya tak rela anaknya pergi sendirian walaupun Chaterine sudah menjelaskan berkali-kali bahwa dia tidak sendirian, ada Bu Eka dan pak Santoso yang akan menemaninya nanti. Serta, dua adik kelasnya Anisa dan varel yang akan ikut ke Jakarta.

Chaterine memandang ke sekitar dengan gelisah seperti sedang mencari seseorang, Malik yang melihat gelagat anaknya itu langsung bisa menebak dan bertanya, "kamu nungguin Calvins?"

Pertanyaan yang tiba-tiba itu sontak membuat Chaterine menengok ke arah Ayahnya dengan cengiran khas, "Hehe iya Yah, mana ya Calvins?"

"Kamu udah ngabarin dia kan berangkat jam berapa?" tanya Shinta yang sedari tadi diam.

"Udah Bu, kenapa dia belum datang-datang ya," ujar Chaterine lesu.

Tak sampai 5 menit seseorang yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga, lengkap dengan seragam sekolah yang dikenakan.

Calvins tak datang sendiri melainkan bersama kedua sahabatnya yang merengek-rengek minta ikut. Cowok itu pun terpaksa mengajak dua kutil kuda itu yang sebenarnya malas mengikuti pelajaran dan berusaha menghindarinya dengan alibi ingin ikut melihat kepergian Chaterine. Dan Calvins rasanya ingin menendang Zayn ke Antartika saat cowok itu mengatakan ingin melihat kepergian Chaterine yang terakhir kalinya. Enak aja asal ngomong, emang Chaterine mau pergi selamanya apa!

"Udah lama nungguin?" Calvins bertanya ketika baru sampai dan langsung menyalami kedua orang tua Chaterine diikuti oleh kedua sahabatnya.

"Emm enggak kok," jawab Chaterine berbohong, yang sebenarnya sudah agak lama menunggu dengan gelisah takut Calvins tidak datang.

"Iya-iya deh."

Chaterine bangkit dari tempat duduknya dan mengambil koper di genggaman Ibunya karena waktu keberangkatannya 5 menit lagi.

"Jaga diri baik-baik nak," kata Malik sambil mengelus rambut putri kesayangannya itu.

Shinta langsung memeluk putrinya dengan erat dan mencium keningnya, "jangan kangen Mama ya."

"Alay banget dah kayak mau pergi selamanya aja. Padahal cuma 5 hari." Bisik Zayn kepada Rollan dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Calvins yang mendengarnya.

"Aduhh sakit bego," Zayn meringis saat Calvins menoyor kepalanya dengan botol air mineral.

Calvins berjalan menemui Chaterine yang menatapnya seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Jaga diri baik-baik, jangan deket-deket sama cowok lain!" bisik Calvins tepat telinga Chaterine.

Pipi Chaterine memanas mendengar sebuah larangan yang terdengar menggelikan dari seorang laki-laki yang terkenal tidak pernah berpacaran. Entah sejak kapan Calvins menjadi posesif seperti ini.

"Iya, kamu juga jangan deket-deket sama cewek lain ya."

Calvins terkekeh dan tangannya bergerak mengelus rambut Chaterine.

✎The Perfect Rich Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang